Apa yang dapat disimpulkan dari sebagian ayat al-Qur’an dan sebagian riwayat sehubungan dengan tingkatan-tingkatan dan derajat-derajat neraka adalah bahwa neraka juga sebagaimana surga memiliki tingkatan dan derajat yang berbeda-beda. Para pendosa berdasarkan kejahatan dan dosanya akan mendiami salah satu dari tingkatan neraka ini dan menerima azab.[1]
Dalam sebuah riwayat terkait dengan ayat “Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.”” (Qs. Al-Hijr [15]:44) Neraka jahannam memiliki tujuh pintu dan masing-masing dari ketujuh pintu terdapat sekelompok orang tertentu yang telah dibagi-bagi” Imam Baqir As bersabda, “Telah sampai kabar kepadaku bahwa Allah Swt membuat tujuh tingkatan neraka.”
- Tingkatan pertama yang merupakan tingkatan tertinggi dan puncak neraka disebut sebagai Jahim. Penghuni neraka pada tingkatan ini berdiri di atas bebatuan cadas dan tengkorak dan otak mereka mendidih lantaran panas yang amat-sangat.
- Tingkatan kedua bernama Lazhi; panas api pada tingkatan ini, menguliti dan memotong tangan, kaki, dan punggung. Neraka ini akan memanggil orang-orang yang membelakangi titah Tuhan dan orang-orang yang menumpuk harta benda.
- Tingkatan ketiga adalah Saqar; pada tingkatan ini terdapat bara api yang tidak menyisakan apa pun dan tidak membiarkan segala sesuatu; bara api ini akan merubah kulit badan. Terdapat delapan belas (dari para malaikat azab) di tempat itu.
- Tingkatan keempat: Huthamah (api yang mencabik-cabik). Dari tempat itu terlontar percikan api sebesar istana yang seolah-olah (pada kecepatan dan jumlahnya) laksana unta kuning yang akan bercerai berai ke segala penjuru! Barang siapa yang didatanginya akan menjelma menjadi cilak hitam.
- Tingkatan kelima: Hawiyah[2] (neraka dan kejatuhan ke tingkatan terendah) yang di dalamnya terdapat sekelompok orang yang berseru, “Wahai Malik[3] tolonglah kami.” Tatkala Malik datang untuk memenuhi seruan mereka, ia membawa serta tempat-tempat yang menguning dari api dan meletakkan di hadapan mereka di dalam wadah itu terdapat air yang berbau busuk yang senantiasa membakar badan mereka laksana membakar baja. Tatkala wadah api itu diangkat untuk diminumkan kepada mereka, daging yang melekat pada wajah mereka akan mencair disebabkan oleh panas; dan inilah firman Allah Swt, “Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi mendidih yang menghanguskan wajah. Alangkah buruknya minuman itu dan alangkah jeleknya tempat istirahat itu.” (Qs. Al-Kahf [18]:29) Apabila mereka memohon air, air akan dibawakan kepada mereka laksana baja yang dipanggang akan merontokkan wajah-wajah mereka! Alangkah buruknya minuman ini. Alangkah buruknya tempat ini. Barang siapa yang terjerembab di dalam neraka ini tujuh puluh tahun akan karam dalam api, dan semakin kulitnya terbakar maka kulit tersebut akan digantikan dengan kulit baru.
- Tingkatan keenam: Tingkatan keenam neraka disebut sebagai Sa’ir yang di dalamnya terdapat 300 kemah dari api dan setiap kemah memiliki 300 istana dari api. Dan setiap istana terdapat 300 rumah dari api. Setiap rumah terdapat 300 jenis azab api yang di antara rumah-rumah tersebut terdapat ular-ular dan kalajengking dari api dan juga belenggu dan rantai dari api. Dan kesemua ini adalah sesuai dengan firman Allah Swt, “Sesungguhnya Kami telah menyediakan rantai, belenggu, dan neraka yang menyala-nyala bagi orang-orang kafir.” (Qs. Al-Insan [76]:4)
- Tingkatan Ketujuh: jahannam yang didiami falaq. Falaq adalah sebuah sumur yang terdapat pada neraka jahannam yang tatkala terbuka maka api akan menyala dan api tersebut merupakan azab neraka yang paling pedih dan perih.[4] [iQuest]
[1]. Silakan lihat Surga-surga Tujuh Tingkatan, 1859 (Site: 1915).
[2]. Sebab penamaan neraka dengan nama Hawiyyah disebabkan oleh Hawiya derivatnya dari kata dasar “hawa” yang bermakna terjatuh dan yang dimaksud dengan terjatuh adalah terjatuh di tingkatan sedimenter neraka. Silakan lihat, Sayid Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizan, jil. 20, hal. 349, Daftar Intisyarat-e Islami Qum, 1417 H.
[3]. Nama salah seorang malaikat penjaga neraka.
[4]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 8, hal. 289-290, Muassasah al-Wafa, Beirut, 1409 H.