Kode Site
fa21543
Kode Pernyataan Privasi
38221
Ringkasan Pertanyaan
Tolong jelaskan nasib apa yang akan dialami manusia akibat tidak menghormati orang tua?
Pertanyaan
Tolong jelaskan nasib apa yang akan dialami manusia akibat tidak menghormati orang tua?
Jawaban Global
Salah satu kewajiban yang disebutkan dalam al-Quran – setelah perintah untuk menyembah Allah Swt – adalah berbuat baik kepada kedua orang tua.[1] Karena itu dalam al-Quran dan riwayat, banyak ditegaskan supaya manusia menunaikan hak-hak kedua orang tua dan berbuat baik kepada mereka.[2]
Sebagai lawannya, tidak menunaikan kewajiban ini, di samping hukuman-hukuman ukhrawi – apabila tidak bertaubat – juga bakalan mengakibatkan hukuman-hukuman duniawi yang akan disebutkan sebagian di antaranya sebagai berikut:
Sebagai lawannya, tidak menunaikan kewajiban ini, di samping hukuman-hukuman ukhrawi – apabila tidak bertaubat – juga bakalan mengakibatkan hukuman-hukuman duniawi yang akan disebutkan sebagian di antaranya sebagai berikut:
- Tercabutnya taufik dalam menunaikan ibadah dan meninggalkan dosa-dosa; Imam Ridha As dalam hal ini bersabda, "Allah Swt mengharamkan orang-orang mendurhakai dan membangkang orang tua; karena perbuatan ini akan menyebabkan tercabutnya taufik Ilahi dalam ketaatan perintah-perintah-Nya."[3]
- Membuat doa-doa tidak dikabulkan; Imam Shadiq As bersabda, "Salah satu dosa yang menyebabkan tidak terkabulkanya doa dan membuat langit menjadi berkabut adalah mendurhakai kedua orang tua."[4] Berkabutnya langit adalah bentuk kiasan dari tidak menghormati kedua orang tua akan menjadi penghalang bagi hati dalam memahami kebenaran."[5]
- Menderita dan celaka; Imam Shadiq As bersabda, "Menyakiti ayah dan ibu termasuk salah satu dosa besar; karena Allah Swt menjadikan orang-orang yang durhaka kepada orang tua sebagai orang yang menderita, pendosa dan orang celaka."[6]
- Mendapatkan laknat dan terjauh dari rahmat Tuhan; Imam Shadiq As bersabda, "Terlaknat, terlaknat orang yang memukul ayah atau ibunya. Terlaknat, terlaknat yang menyakiti orang tuanya."[7] Yang dimaksud laknat di sini adalah laknat di akhirat; azab-azab Ilahi dan di dunia terputus dan terjauhkannya dari rahmat dan taufik Ilahi.[8]
- Tidak diterima salatnya; Imam Shadiq As bersabda, "Seseorang yang memandang ayah dan ibunya dengan pandangan marah, meski keduanya berlaku zalim kepadanya, maka Allah Swt tidak akan menerima satu pun salat-salatnya."[9]
[1]. "Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Isra’il, (yaitu) janganlah menyembah selain Allah, berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, ucapkanlah kata-kata yang baik kepada setiap manusia, dirikanlah salat, dan tunaikanlah zakat." (Qs. al-Baqarah [2]:83)
[2]. Silahkan lihat, Indeks: Tugas-tugas Anak Terhadap Orang Tua, 3432.
[3]. Syaikh Shaduq, 'Ilal al-Syara'i, jil. 2, hal. 479, Kitabpurusyi Dawari, Qum, Cetakan Pertama, 1358 S.
[4]. Muhammad bin Ya'kub Kulaini, al-Kâfi, Dar al-Hadits, jil. 4, hal. 257, Cetakan Pertama, Dar al-Hadits, Qum, 1429 H.
[5]. Muhamad Saleh bin Ahmad Mazandarani, Syarh al-Kâfi, al-Ushûl wa al-Raudhah, Diteliti dan Diedit oleh Abu al-Hasan Sya'rani, jil. 10, hal 173, al-Maktabat al-Islamiyah, Teheran, Cetakan Pertama, 1382 H.
[6]. 'Ilal al-Syara'i, jil. 2, hal. 479.
[7]. Muhammad bin Ali Karajaki, Kanz al-Fawâid , Ni'ma Abdullah, jil. 1, hal. 150, Dar al-Dzakhair, Qum, Cetakan Pertama, 1410 H; Syaikh Hurr 'Amili, Wasâil al-Syiah, jil. 16, hal. 281, Muassasah Alu al-Bait As, Qum, Cetakan Pertama, 1409 H.
[8]. Hasan bin Muhammad Raghib Isfahani, Mufradât Alfâz al-Qur'ân, hal. 741, Dar al-Qalam, al-Dar al-Syamiyah, Beirut, Damaskus, Cetakan Pertama, 1412 H.
[9]. Al-Kâfi, jil. 4, hal. 65.