Kode Site
fa4176
Kode Pernyataan Privasi
43520
Ringkasan Pertanyaan
Dapatkah terbelahnya bulan dapat dibuktikan berdasarkan pembuktian ilmiah?
Pertanyaan
Dapatkah terbelahnya bulan dapat dibuktikan berdasarkan pembuktian ilmiah? ? Penyelidikan dan penemuan baru tentang bulan seperti apa dan juga kabar yang telah diterbitkan itu seperti apa sehingga hal itu bisa dijadikan bukti yang dapat membenarkan masalah ini? Saya juga berharap supaya Anda dapat menyertakan referensi atau website yang berhubungan dengan penemuan tersebut.
Jawaban Global
Dengan menyimak hasil riset para ahli astronomi, jawaban dari pertanyaan ini tidak begitu sulit; karena mereka mengatakan: Hal seperti ini bukan hanya tidak mustahil, bahkan hal-hal yang semisalnya telah beberapa kali disaksikan.
NASA telah melaporkan bahwa bulan pernah terbelah menjadi dua dan kemudian menyatu kembali. Situs web berbahasa arab yang bernama “al-Wathan” edisi Amerika dengan menukil dari seorang peneliti perbintangan Jordania dalam masalah ini yang menulis:
“Sebuah pesawat luar angkasa milik Amerika yang bertahun-tahun berada di orbit bulan dan melakukan penelitian, dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa ratusan tahun yang lalu bulan pernah terbelah menjadi dua bagian dan setelah itu kembali menyatu.”
Kemudian Peneliti Jordania ini mengirimkan laporannya kepada NASA dan mereka langsung membahas masalah ini bersama. Orang-orang Islam mengetahui bahwa fenomena ini terjadi pada 1400 tahun yang lalu dan berhubungan dengan mukjizat Nabi Muhammad Saw dengan nama Shaqq al-Qamar (terbelahnya bulan).
Akan tetapi NASA tidak memiliki tafsiran atas penemuan mereka itu; karena hal ini merupakan peristiwa yang langka dan sampai detik ini tidak pernah terjadi pada benda-benda langit lainnya.
NASA telah melaporkan bahwa bulan pernah terbelah menjadi dua dan kemudian menyatu kembali. Situs web berbahasa arab yang bernama “al-Wathan” edisi Amerika dengan menukil dari seorang peneliti perbintangan Jordania dalam masalah ini yang menulis:
“Sebuah pesawat luar angkasa milik Amerika yang bertahun-tahun berada di orbit bulan dan melakukan penelitian, dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa ratusan tahun yang lalu bulan pernah terbelah menjadi dua bagian dan setelah itu kembali menyatu.”
Kemudian Peneliti Jordania ini mengirimkan laporannya kepada NASA dan mereka langsung membahas masalah ini bersama. Orang-orang Islam mengetahui bahwa fenomena ini terjadi pada 1400 tahun yang lalu dan berhubungan dengan mukjizat Nabi Muhammad Saw dengan nama Shaqq al-Qamar (terbelahnya bulan).
Akan tetapi NASA tidak memiliki tafsiran atas penemuan mereka itu; karena hal ini merupakan peristiwa yang langka dan sampai detik ini tidak pernah terjadi pada benda-benda langit lainnya.
Jawaban Detil
Untuk sampai pada jawaban yang tepat ktia perlu merujuk pada beberapa poin:
1. Terbelahnya Bulan adalah Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad Saw
Allah Swt dalam firman-Nya dalam surat Al-Qamar ayat menyatakan: “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan” (QS. Al-Qamar [54] : 1) Pada ayat mulia ini terdapat dua peristiwa penting yang perlu di bicarakan: Pertama dekatnya kiamat dan kedua adalah mukjizat terbesar terbelahnya bulan dimana mukjizat ini di samping sebagai dalil kekuasaan Allah Swt atas segala sesuatu, juga sebagai bukti kebenaran nabi-Nya.[1]
Dalam ayat ini terdapat beberapa bukti yang menjadi penegasan sebuah mukjizat, dari kalimat “Syaqqa Al-Qamaru” penyebutannya menggunakan “fi’il madhi” (kata kerja lampau) yang artinya telah terjadi, begitu juga telah dekatnya hari kiamat dengan munculnya nabi terakhir.
Di samping itu, banyak sekali riwayat dalam kitab-kitab yang menukil masalah mukjizat ini, yang mana sangat masyhur dan mutawatir, jadi hal ini tidak bisa di ingkari.
Sangat ironis, dalam masalah terbelahnya bulan yang merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw, kami membaca sebagian riwayat-riwayat kejadian terbelahnya bulan adalah bentuk permintaan dari orang-orang kafir Quraisy kala itu, mereka berkata sihir bisa terjadi pada sesuatu yang ada di bumi, dan kami menginginkan sesuatu yang tidak terjadi di bumi, sehingga dengan begitu kami yakin bahwa mukjizat Muhammad Saw bukan lah sihir.[2]
2. Terbelahnya bulan menurut ilmu masa kini
Di sini kami akan mengawalinya dengan menyebutkan bahwa terbelah atau retaknya benda-benda langit menurut ilmuan dan astronom dikatakan: hal yang seperti ini bukan hanya tidak mustahil, bahkan hal-hal yang semisal telah beberapa kali di saksikan, namun dalam setiap kejadian tersebut disebabkan oleh faktor-faktor tersendiri.
Dengan kata lain: menurut data yang ada menyebutkan bahwa berkali-kali telah terjadi ledakan-ledakan dan terbelah-belahnya tata surya dan seluruh galaksi yang ada di langit, sebagai contoh perlu kami sebutkan bahwa seluruh tata surya yang ada di angkasa pada mulanya bagian dari matahari dan setelah itu terpisah darinya, dan setalah itu masing-masing dari semua itu mengitarinya; semua ilmuan-ilmuan telah mengakui hal ini.[3]
Pada akhirnya, masalah ledakan dan belahan pada benda-benda langit bukanlah suatu perkara yang tidak pernah terjadi sebelumnya, dan sampai kapanpun dari sisi ilmu pengetahuan bukanlah hal yang mustahil, sehingga bisa di katakan mukjizat bukanlah hal yang mustahil.
Adapun mengenai kejadian terbelah dan kemudian menyatunya bulan kembali; kami mengatakan: menyatu kembalinya bulan dalam keadaan semula di karenakan pengaruh dari gaya gravitasi antara dua potongan, jelas sekali hal itu kemungkinan bisa di terima walaupun pada masa lalu masih menggunakan teori “Ptolemius” dan teori Sembilan Planet, yang mana planet-planet ini mulanya merupakan kristal-kristal yang kemudian berkumpul menjadi satu, akan tetapi terbelah dan menyatunya planet-planet tersebut secara kolektif adalah hal yang mustahil, dan oleh sebab ini pengikut-pengikut dari teori ini, mereka juga mengingkari peristiwa mikraj jasmani, mereka mengatakan kenapa terbelahnya bulan menjadi sebab harus terbelah dan menyatunya pada planet-planet lainnya, akan tetapi saat ini hipotesis teori Ptolemius hanya di anggap mitos saja, bahkan pengaruh-pengaruh sembilan planet mereka tidak tersisa sama sekali, dan catatan mengenai ucapan ini juga sudah tidak tersisa.[4]
Namun karena NASA telah melaporkan bahwa bulan pernah terbelah menjadi dua dan kemudian menyatu kembali, situs berbahasa Arab bernama “Al-Wathan” edisi Amerika dengan menukil dari seorang astronom Jordania dalam masalah ini menulis:
“Sebuah pesawat luar angkasa milik Amerika yang mana pesawat tersebut bertahun-tahun berada di orbit bulan dan melakukan penelitian, dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa ratusan tahun yang lalu bulan pernah terbelah menjadi dua bagian dan setelah itu kembali menyatu.”
Kemudian Peneliti yordania ini mengirimkan laporannya kepada Nasa dan mereka langsung mengadakan pengkajian dalam masalah ini, orang-orang Islam mengetahui bahwa fenomena ini terjadi pada 1400 tahun yang lalu dan berhubungan dengan mukjizat Nabi yang mulia saww dengan nama “Syaqq al-Qamar” (terbelahnya bulan). Akan tetapi NASA tidak memiliki tafsiran atas penemuan mereka itu; karena hal ini merupakan peristiwa yang langka dan sampai detik ini tidak pernah terjadi pada benda-benda langit lainnya.[5]
Di akhir kata, dua buah poin juga perlu di perhatikan:
1. Perlu dicatat bahwa pembuktian fakta-fakta yang terjadi di dunia agama Islam terkadang bersifat supranatural, dimana untuk memperolah ilmu-ilmu supranatural bukanlah pekerjaan yang mudah, terutama jika ilmu-ilmu ini disandingkan dengan kemajuan saat ini, khususnya mereka yang telah jauh dari nuansa Islam.
2. Sebuah permasalahan yang mana jika menurut akal adalah perkara mungkin, juga tidak ada dalil tentang kemustahilannya dan juga menurut dalil-dalil yang tertulis itu adalah hal yang pasti maka sebenarnya hal ini tidak butuh pada pembuktian secara ilmiah, walaupun pembuktian ilmiah tersebut untuk menambah keyakinan sekali pun. [iQuest]
Untuk pembahasan lebih lanjut silahkan merujuk pembahasan:
1. Syaqq al-Qamar, Membuktikan mukjizat Nabi berdasarkan penemuan NASA.
2. Syaqq al-Qamar Nabi telah terbukti secara ilmiah!
1. Terbelahnya Bulan adalah Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad Saw
Allah Swt dalam firman-Nya dalam surat Al-Qamar ayat menyatakan: “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan” (QS. Al-Qamar [54] : 1) Pada ayat mulia ini terdapat dua peristiwa penting yang perlu di bicarakan: Pertama dekatnya kiamat dan kedua adalah mukjizat terbesar terbelahnya bulan dimana mukjizat ini di samping sebagai dalil kekuasaan Allah Swt atas segala sesuatu, juga sebagai bukti kebenaran nabi-Nya.[1]
Dalam ayat ini terdapat beberapa bukti yang menjadi penegasan sebuah mukjizat, dari kalimat “Syaqqa Al-Qamaru” penyebutannya menggunakan “fi’il madhi” (kata kerja lampau) yang artinya telah terjadi, begitu juga telah dekatnya hari kiamat dengan munculnya nabi terakhir.
Di samping itu, banyak sekali riwayat dalam kitab-kitab yang menukil masalah mukjizat ini, yang mana sangat masyhur dan mutawatir, jadi hal ini tidak bisa di ingkari.
Sangat ironis, dalam masalah terbelahnya bulan yang merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw, kami membaca sebagian riwayat-riwayat kejadian terbelahnya bulan adalah bentuk permintaan dari orang-orang kafir Quraisy kala itu, mereka berkata sihir bisa terjadi pada sesuatu yang ada di bumi, dan kami menginginkan sesuatu yang tidak terjadi di bumi, sehingga dengan begitu kami yakin bahwa mukjizat Muhammad Saw bukan lah sihir.[2]
2. Terbelahnya bulan menurut ilmu masa kini
Di sini kami akan mengawalinya dengan menyebutkan bahwa terbelah atau retaknya benda-benda langit menurut ilmuan dan astronom dikatakan: hal yang seperti ini bukan hanya tidak mustahil, bahkan hal-hal yang semisal telah beberapa kali di saksikan, namun dalam setiap kejadian tersebut disebabkan oleh faktor-faktor tersendiri.
Dengan kata lain: menurut data yang ada menyebutkan bahwa berkali-kali telah terjadi ledakan-ledakan dan terbelah-belahnya tata surya dan seluruh galaksi yang ada di langit, sebagai contoh perlu kami sebutkan bahwa seluruh tata surya yang ada di angkasa pada mulanya bagian dari matahari dan setelah itu terpisah darinya, dan setalah itu masing-masing dari semua itu mengitarinya; semua ilmuan-ilmuan telah mengakui hal ini.[3]
Pada akhirnya, masalah ledakan dan belahan pada benda-benda langit bukanlah suatu perkara yang tidak pernah terjadi sebelumnya, dan sampai kapanpun dari sisi ilmu pengetahuan bukanlah hal yang mustahil, sehingga bisa di katakan mukjizat bukanlah hal yang mustahil.
Adapun mengenai kejadian terbelah dan kemudian menyatunya bulan kembali; kami mengatakan: menyatu kembalinya bulan dalam keadaan semula di karenakan pengaruh dari gaya gravitasi antara dua potongan, jelas sekali hal itu kemungkinan bisa di terima walaupun pada masa lalu masih menggunakan teori “Ptolemius” dan teori Sembilan Planet, yang mana planet-planet ini mulanya merupakan kristal-kristal yang kemudian berkumpul menjadi satu, akan tetapi terbelah dan menyatunya planet-planet tersebut secara kolektif adalah hal yang mustahil, dan oleh sebab ini pengikut-pengikut dari teori ini, mereka juga mengingkari peristiwa mikraj jasmani, mereka mengatakan kenapa terbelahnya bulan menjadi sebab harus terbelah dan menyatunya pada planet-planet lainnya, akan tetapi saat ini hipotesis teori Ptolemius hanya di anggap mitos saja, bahkan pengaruh-pengaruh sembilan planet mereka tidak tersisa sama sekali, dan catatan mengenai ucapan ini juga sudah tidak tersisa.[4]
Namun karena NASA telah melaporkan bahwa bulan pernah terbelah menjadi dua dan kemudian menyatu kembali, situs berbahasa Arab bernama “Al-Wathan” edisi Amerika dengan menukil dari seorang astronom Jordania dalam masalah ini menulis:
“Sebuah pesawat luar angkasa milik Amerika yang mana pesawat tersebut bertahun-tahun berada di orbit bulan dan melakukan penelitian, dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa ratusan tahun yang lalu bulan pernah terbelah menjadi dua bagian dan setelah itu kembali menyatu.”
Kemudian Peneliti yordania ini mengirimkan laporannya kepada Nasa dan mereka langsung mengadakan pengkajian dalam masalah ini, orang-orang Islam mengetahui bahwa fenomena ini terjadi pada 1400 tahun yang lalu dan berhubungan dengan mukjizat Nabi yang mulia saww dengan nama “Syaqq al-Qamar” (terbelahnya bulan). Akan tetapi NASA tidak memiliki tafsiran atas penemuan mereka itu; karena hal ini merupakan peristiwa yang langka dan sampai detik ini tidak pernah terjadi pada benda-benda langit lainnya.[5]
Di akhir kata, dua buah poin juga perlu di perhatikan:
1. Perlu dicatat bahwa pembuktian fakta-fakta yang terjadi di dunia agama Islam terkadang bersifat supranatural, dimana untuk memperolah ilmu-ilmu supranatural bukanlah pekerjaan yang mudah, terutama jika ilmu-ilmu ini disandingkan dengan kemajuan saat ini, khususnya mereka yang telah jauh dari nuansa Islam.
2. Sebuah permasalahan yang mana jika menurut akal adalah perkara mungkin, juga tidak ada dalil tentang kemustahilannya dan juga menurut dalil-dalil yang tertulis itu adalah hal yang pasti maka sebenarnya hal ini tidak butuh pada pembuktian secara ilmiah, walaupun pembuktian ilmiah tersebut untuk menambah keyakinan sekali pun. [iQuest]
Untuk pembahasan lebih lanjut silahkan merujuk pembahasan:
1. Syaqq al-Qamar, Membuktikan mukjizat Nabi berdasarkan penemuan NASA.
2. Syaqq al-Qamar Nabi telah terbukti secara ilmiah!
[1]. Tafsir Nemune, jil. 23, hal. 7 dan 8.
[2]. Bihâr Al-Anwâr, jil. 17, hal. 355.
[3]. Hanya saja masih banyak perdebatan dan pembahasan yang terus berlanjut hingga saat ini mengenai masalah tersebut.
[4]. Dinukil dari Tafsir Nemune, jil. 23, hal. 12-19.
[5]. Koran Jomhuri Islami, nomor 7608, tanggal 23 Mehr 1384, hal. 5 dan 6.