Please Wait
75144
Salah satu dari tanda-tanda kemunculan Imam Zaman Ajf adalah keluar dan munculnya sebuah makhluk yang menyesatkan yang bernama "Dajjal". Secara bahasa dajjal bisa dikatakan kepada setiap pendusta. Terdapat juga definisi sifat-sifat sangat aneh yang berkaitan dengannya yang biasanya ditemukan dalam literatur-literatur Ahlusunnah, namun karena biasanya literatur-literatur ini tidak memiliki sanad yang bisa dipercaya, maka kami tidak akan bersandar padanya.
Perannya sebagai sosok yang menyesatkan sedemikian kentalnya sehingga kita diperingatkan untuk menghindar dari setiap faktor apapun yang bisa menyesatkan.
Lalu apakah dia adalah seorang manusia? Teknologi? Iblis? Ataukah … pertanyaan-pertanyaan semacam ini telah menyebabkan terdapatnya berbagai asumsi tentangnya. Saran kami adalah menghindarlah dari setiap faktor yang menipu dan bohong, dan jangan pula menjadi pendukungnya sehingga jangan sampai tanpa sadar ternyata kita telah menjadi pengikutnya atau telah terjerumus dalam tipu dayanya!
Salah satu dari tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi (ajf)[1] adalah keluarnya sosok yang mengerikan bernama Dajjal. Menurut ahli bahasa, "Dajjal" dapat dikatakan untuk setiap pembohong apa pun bentuknya.
Dalam riwayat (yang mayoritas bisa ditemukan dalam literatur-literatur Ahli Sunnah) didefinisikan terdapatnya berbagai sifat-sifat aneh yang ada padanya. Di antaranya adalah bahwa ia mengklaim dirinya sebagai tuhan[2], memiliki umur yang panjang[3], senantiasa disertai oleh air dan api[4], mengobati orang-orang yang buta sehingga bisa melihat, dan menyembuhkan penyakit buras.[5]
Suatu hari Amirul Mukminin Ali As dalam salah satu pidatonya tiga kali bersabda demikian, "Tanyakan apapun yang ingin kalian tanyakan sebelum kalian kehilanganku." Seseorang dari kalangan orang-orang yang baik bernama Sha'sha'ah bin Shuhan bangkit dari tempatnya dan bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, siapakah Dajjal itu?"
Dalam menjawab pertanyaan tersebut beliau bersabda, "Ketahuilah bahwa namanya adalah Dajjal Shaid bin ash-Shaid. Sesungguhnya orang yang tidak beruntung adalah yang membenarkan dan menerimanya, sedangkan orang yang beruntung dan berbahagia adalah yang menyangkalnya. Dia (Dajjal) akan muncul dari sebuah daerah yang terkenal dengan nama "Ashbahan", sebuah daerah yang berpenghunikan orang-orang Yahudi. Mata kanannya lengket dan sama sekali tidak memiliki pupil, sementara mata yang lainnya terletak di dahinya dan memiliki cahaya yang sedemikian terangnya sehingga seperti cahaya bintang pada pagi hari. Pada matanya terdapat daging yang seakan-akan bercampur dengan darah, di dahinya –yaitu di antara kedua matanya- terdapat tulisan kafir dimana setiap kitab dan orang-orang buta huruf yang manapun akan mampu membacanya. Dia mengarungi samudera-samudera dan matahari bergerak bersamanya. Di hadapannya terdapat gunung yang mengepulkan asap dan di belakangnya terdapat gunung berwarna putih yang disangka masyarakat sebagai makanan. Dia muncul pada suatu musim kering yang sangat parah. Di bawah kakinya terdapat seekor keledai berwarna hijau atau berwarna gelap. Setiap langkah kaki keledainya mampu menempuh jarak satu mil. Dia begitu cepat bergerak dan berputar di permukaan bumi. Ketika dia melewati mata air atau air, maka tempat itu akan menjadi kering hingga tibanya hari kiamat. Dengan suara yang sangat keras –sehingga seluruh penghuni yang berada di barat dan timur mendengarnya- ia berteriak, "Datanglah ke arahku, wahai auliya dan para sahabatku! Akulah (tuhan yang) telah menciptakan dan membentuk wajah-wajah, menentukan takdir dan membimbing kalian." Ketahuilah, dia berdusta dengan kata-katanya! Karena sesungguhnya dia adalah musuh Allah … dan pada akhirnya dia akan terbunuh oleh tangan (Imam Mahdi ajf)orang yang memimpin shalat yang diikuti oleh Nabi Isa As."[6]
Tentang siapakah hakikat Dajjal itu sendiri, untuk sementara ini kami tidak bisa mendapatkan hasil akhir, akan tetapi dalam masalah ini, secara ringkas terdapat beberapa asumsi dan kemungkinan berikut:
1. Dajjal merupakan sosok riil yang melakukan hal-hal luar biasa dalam bentuk-bentuk sihir, dia muncul pada akhir zaman, merupakan sumber fitnah yang luar biasa besar bagi kaum manusia, sebagaimana hal ini terlihat jelas dari makna leksikal kata dajjal itu sendiri. Dia merupakan sosok penyihir yang memiliki berbagai fasilitas-fasilitas materi. Sebagian dari riwayat menyebutnya sebagai "Masih (pembimbing) kesesatan" yang berhadapan dengan "Masih kebenaran", yaitu Nabi Isa As.
Dia mulai melakukan aksinya untuk melawan Imam Zaman Ajf pada zaman kemunculan beliau, dengan istilah lain, dia mengibarkan benderanya sendiri pada masa kemunculan Imam Ajf. Dia merupakan salah satu dari orang-orang yang berumur panjang yang sebenarnya pada saat inipun telah ada dan akan tetap hidup hingga kemunculannya, dan dia akan menguasai seluruh dunia kecuali Mekah dan Madinah.[7]
2. Yang dimaksud dengan Dajjal tidak lain adalah Iblis.
3. Yang dimaksud dengan Dajjal tidak lain adalah Sufyani.
4. Dajjal sebenarnya lebih berdimensi simbol dan sandi.
5. Dajjal merupakan simbol dari kulminasi budaya dan strategi Barat yang mengoyak dan mengancam Islam dan dasar-dasarnya. Sebuah kebudayaan yang berada dalam posisi menguasai setiap manusia, dengan jelas kita bisa menyaksikan bagaimana budaya dan strategi materialis Barat telah mampu menguasai seluruh lapisan masyarakat pada saat ini, bahkan pada kaum muslimin sekalipun.[8][]
Untuk memperoleh informasi yang lebih jauh silahkan lihat:
Dajjal Durugh-gu-ye Faribandeh, Fashlnomeh Mau'ud, No. 4.
[1] . Tentunya di dalam kitab Ahlusunnah tanda ini dikenal merupakan salah satu dari tanda-tanda akan terjadinya kiamat (Sunan Turmudzi, jil. 4, hal. 507-519; Sunan Abi Daud, jil. 4, hal 115; Shahih Muslim, jil. 8, hal. 46-81), akan tetapi dalam literatur-literatur riwayat Syiah juga disebutkan bahwa tanda ini merupakan salah satu dari tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat (Biharul Anwar, jil. 6, hal. 296, bab 1) selain itu juga dianggap sebagai tanda-tanda kemunculan Imam Zaman (ajf). Tentunya adanya kesamaan antara tanda-tanda kemunculan yang juga merupakan tanda-tanda kebangkitan, tidaklah terdapat kontradiksi, karena kemunculan Imam Zaman Ajf itu sendiri merupakan tanda-tanda akhir zaman.
[2] . Sunan Ibnu Majah, jil. 2, hal. 1360.
[3] . Shahih Muslim, jil. 8, hal. 205.
[4] . Shahih Bukhâri, jil. 8, hal. 103.
[5] . Musnad Ahmad, jil. 5, hal. 13.
[6] . Muntakhâbul Âtsâr, Luthfullah, Shafi, bab 3, hal 532, hadis ke 8.
Dalam sebagian riwayat dikatakan bahwa akhirnya dia tewas di tangan Isa Al-Masih As (Biharul Anwar, jil. 14, hal. 348, bab 24) atau dikatakan pula bahwa akhirnya dia tewas di tangan Nabi Isa As di samping pintu gerbang "Lad" di daerah Syam. Untuk informasi lebih lengkap rujuklah pada: Bihârul Anwâr, jil. 52, hal. 193 dan 209, Kamâluddin, 525 dan 526, Kasyful Ghummah, jil. 3, hal. 281; Al-Masâilul 'Asyr, telah dicetak pada Mushnaf-mushnaf Syeikh Thusi, jil. 3, hal. 122; Irsyâd, jil. 2, hal. 271; Kanzul Ummal, jil. 14, hal. 198-200.
Tentunya kedua ta'bir ini tidak memiliki perbedaan dari sisi dimana Nabi Isa As berada di sisi Imam Mahdi Ajf dan aktifitas-aktifitas peperangan diserahkan kepada pemimpin perang.
[7] . Al-Faqih, jil. 2, hal. 564, bab Tahrimul Madinah wa Fadhlaha …; At-Tahdzib, jil. 6, hal. 12, bab 5, Tahrimul Madinah wa Fadhlaha.
[8] . Târikh Ma Ba'da adz-Dzuhur, Sayyid Muh. Shadiq, Shadr, hal. 141-142, dengan nukilan dan memanfaatkan: Mau'ud Syinâsi, Ali Ashgar Radhawi, Nasyr Masjid Jamkaron, hal. 533.