Advanced Search
Hits
140979
Tanggal Dimuat: 2014/09/07
Ringkasan Pertanyaan
Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
Pertanyaan
Mengapa Rasulullah Saw dalam dakwah pertamanya dilakukan secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi?
Jawaban Global
Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat.
Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera terlintas dalam benak adalah bahwa alasan utama Nabi Saw melakukan dakwah sembunyi-sembunyi ini karena adanya rasa takut terhadap perlawanan sengit kaum musyrik dan bahaya yang akan mengancam dakwah Islam yang baru saja dimulai.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Nabi Muhammad Saw melakukan dakwah sembunyi-sembunyi ini selama tiga tahun;[1] karena situasi dan kondisi kota Mekah belum kondusif untuk memulai dakwah secara terang-terangan. Beliau dalam tiga tahun ini melakukan dakwah sembunyi-sembunyi kepada orang-orang yang dinilai memiliki kesiapan untuk menerima. Rasulullah Saw mengajak mereka kepada tauhid dan penyembahan kepada-Nya serta kenabiannya. Dalam masa ini, Quraisy mengetahui klaim yang disampaikan oleh Nabi Saw dan tatkala mereka melihatnya di suatu tempat, mereka berkata, “Pemuda Bani Abdul Muthhalib berbicara sesuatu dari langit.”[2] Lantaran ia tidak menyampaikan klaimnya itu di hadapan khalayak ramai, mereka tidak mengetahui kandungan dakwah Nabi Saw karena itu mereka tidak menunjukkan reaksi apa pun.
Dakwah sembunyi-sembunyi ini dilakukan dengan tujuan fondasi-fondasi awal bangunan agung Islam dapat dipancangkan dan berdiri tegak; karena benih-benih pertama tanaman ini harus disemai secara diam-diam dan penyemaian benih-benih pertama seperti ini di hadapan umum sebelum ia memiliki akar yang kokoh dan dalam serta ranting yang kuat maka ia akan berada dalam ancaman kehancuran dan kebinasaan.
Setiap benih pemikiran baru mau tak mau harus pada langkah-langkah awal disebarkan pada hati-hati yang beriman kepadanya dan kemudian berbicara secara terang-terangan tentangnya. Demikian juga harus terbentuk sebuah kelompok yang menjadi pioner dan pembuka jalan dakwah; karena setiap pemikiran baru laksana sebuah janin dalam rahim ibu tidak menjejakkan kakinya pada tataran eksistensi utuh sehingga harus dibantu dan harus berjibaku melawan segala faktor penghancurnya. Dalam masa perkembangannya, ia akan memanfaatkan segala unsur untuk tetap eksis dan melengkapi dirinya dengan segala media kekuatan. Atas dasar itu, ajakan dan seruan kepada pemikiran baru menuntut dilakukannya ajakan secara diam-diam untuk menyebarkan pemikiran ini dan kemudian secara perlahan setelah segala sesuatunya telah siap dinyatakan dengan terbuka. Atas dasar itu, tingkatan pertama dakwah dilakukan dengan cara seperti ini dan kemudian tingkatan-tingkatan selanjutnya setelahnya.[3] [iQuest]
 

[1]. Ibnu Syahr Asyub Mazandarani, Manaqib Alu Abi Thalib As, jil. 1, hal. 43, Allamah, Cetakan Pertama, 1379 H; Ali bin al-Husain Mas’udi, Muruj al-Dzahab wa Ma’âdin al-Jauhar, Riset oleh Dagir As’ad, jil. 2, hal. 275-276, Qum, Dar al-Hijrah, Cetakan Kedua, 1409 H.  
[2]. Ahmad bin Yahya Baladzuri, Ansâb al-Asyrâf, Riset oleh Suhail Zukar dan Riyadh Zarkili, jil. 1, hal. 115, Beirut, Dar al-Fikr, Cetakan Pertama, 1417 H.  
[3]. Husain Shabiri, Khatam Payambarân Saw, jil. 1, hal. 570, Masyhad, Bunyad Pazyuhesy-ha Islami Astan Quds Radhawi, Cetakan Ketiga, 1380 S.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261252 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246366 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230153 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215022 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176347 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171637 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168133 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158190 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140983 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134061 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...