Please Wait
1996
Puncak kepuasan seksual atau orgasme, adalah suatu kondisi kebahagiaan mental dan fisik yang dihasilkan dari gairah seksual. Para dokter percaya bahwa kondisi ini terjadi pada para wanita disertai dengan peningkatan bilangan denyut nadi dan detak jantung serta ukuran tekanan darah. Selain itu, selama orgasme, otot dasar panggul berkontraksi dan sedikit tremor terjadi di tubuh pria dan wanita, setelah itu fase relaksasi dimulai, di mana dalam proses ini tubuh menjadi lemas dan kembali normal.[1]
Para Marja’ Agung taklid menganggap bahwa keluarnya cairan sekresi seorang wanita, dalam kondisi yang biasanya disertai dengan rasa lemasnya tubuh, itu dihukumi dengan mani dan hal itu dianggap dapat menyebabkan junubnya seorang wanita dan (mani) tidak harus keluar dengan tekanan dan jika (keluar) tanpa disertai syahwat, maka tidak dihukumi sebagai mani.[2] Demikian juga, tidak ada perbedaan dalam kondisi atau tanda-tandanya, baik itu terjadi dalam keadaan terjaga atau dalam tidur.
[1]. Masters dan Johnson, Ihsasat va Pasukhhae Jinsi Insan, Auhadi, Dokter Behnam, Penerbitan Shadiq Hidayat, Isfahan, 1383 HS, diambil dari Ensiklopedia Wikipedia.
[2]. Taudhihul Masail Maraji’, masalah 346; Wahid, Taudhihul Masail, masalah 352; Sistani, Ta’liqat Alal Urwah, jld.1, Ghuslul Janabah, al-Awal; Khamenei, Ajwibatul Istiftaat, no, 171; Shafi, Hidayatul Ibad, jld.1, masalah 175.