Advanced Search
Hits
5443
Tanggal Dimuat: 2010/10/21
Ringkasan Pertanyaan
Apakah merujuk kepada kitab-kitab hadis merupakan taklid?
Pertanyaan
Apabila ada seseorang yang telah menggondol gelar mujtahid dan merujuk pada kitab-kitab hadis kemudian melakukan praktik istinbâth hukum apakah hal ini tidak sama dengan bertaklid kepada orang mati?
Jawaban Global
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda memilih jawaban detil.
Jawaban Detil

Jawaban atas pertanyaan Anda akan kami suguhkan dalam dua bagian, jawaban kritik (naqhdi) dan jawaban solutif (halli).

Jawaban kritik (naqhdi)

Tidak diragukan bahwa seluruh ilmuan dan pemikir dari seluruh bidang ilmu pengetahuan memanfaatkan kitab-kitab ilmuan dan pemikir terdahulu. Akan tetapi harus dicermati bahwa mereka bukan tanpa tedeng aling-aling menerima begitu saja tanpa dalil ucapan para pendahulunya.

Sekarang kami ingin bertanya apakah hal ini merupakan sebuah praktik taklid, tercela dan harus dihindari? Apakah harus dikatakan bahwa mereka bertaklid kepada orang mati atau hidup?

Jawaban solutif (halli)

Riwayat-rirwayat yang disebutkan dalam kitab-kitab hadis (kitab-kitab yang dinukil para Imam Maksum) itu terdiri dari tiga bagian pokok:

  1. Periwayat (rawi) menukil hadis mentah dari para Imam Maksum As namun ia menjelaskan hasil penafsiran dan inferensi (istinbâth)nya.

  2. Periwayat (rawi) menukil hadis mentah dari para Imam Maksum As namun setelah menjelaskan riwayat ia juga menerangkan pandangan dan penafsirannya (atas hadis dan riwayat tersebut).

  3. Periwayat (rawi) hanya menukil hadis mentah dari para Imam Maksum As dan tidak menambahkan sesuatu apa pun dari dirinya.

 

Pertama, apabila seorang mujtahid ingin menjadikan pemahaman periwayat dari riwayat hujjah bagi dirinya maka tanpa syak, sebagaimana yang Anda singgung, hal ini bukanlah ijtihad melainkan taklid.

Kedua, dalam kondisi seperti ini apabila sebagian riwayat yang dinukil dari para Imam Maksum As dijadikan sebagai hujjah (seperti jenis ketiga) namun pada sebagian riwayat tersebut dan hadis, periwayat menjelaskan pandangan dan kesimpulannya setelah menukil hadis dan riwayat seperti bagian pertama maka hal ini sama tidak dapat disebut sebagai ijtihad.

Ketiga, namun apabila periwayat hanya menukil hadis mentah dari sabda para Imam Maksum dalam bentuk nukilan (ansich) dan tidak menambahkan sesuatu apa pun maka dalam kondisi seperti ini periwayat hanyalah memainkan peran sebagai mediator yang tentu saja dengan selaksa persyaratan yang telah disebutkan dalam hujjiyah khabar dan dapat dijadikan sebagai hujjah.  Dan apabila seorang mujtahid merujuk kepada hadis tersebut dan menyimpulkannya maka hal ini tidak dapat disebut sebagai taklid atau taklid yang tercela.

 

Untuk telaah lebih jauh dalam masalah ini kami persilahkan Anda untuk merujuk pada indeks, “Taklid dan Celaan Terhadapnya” No. 8165 (Site: 8320)

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261167 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246285 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230071 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214943 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176264 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171577 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168066 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158102 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140903 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134012 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...