Advanced Search
Hits
8144
Tanggal Dimuat: 2010/12/20
Ringkasan Pertanyaan
Apakah syair “Syi’ati ma in syaribtum maai ‘azbin fadzkurûni”…. Laitakum fi yaumin ‘Âsyurâ jami’an tanzhurûni, kaifa istasqi lithifli fa abû an yarhamûni” benar-benar berasal dari Imam Husain, Sayid al-Syuhadah (Penghulu para Syahid)?
Pertanyaan
Sebuah syair yang diriwayatkan terucap dari lisan Imam Husain As, “Syi’ati ma in syaribtum mâai ‘azbin fadzkurunî”…. Laitakum fi yaumin Âsyurâ jami’an tanzhurûni, kaifa istasqi lithifli fa abû an yarhamûni.” Apakah syair ini benar-benar bersumber dari Imam Husain As? Apabila tidak demikian, apakah penyairnya adalah orang dikenal? Dan dari sisi riwayat seberapa kadar kebenaran dan reliable-nya riwayat ini? Misalnya apabila kita ingin mengutip dan menukilnya bagaimana kita dapat menyatakan dan menyandarkannya?
Jawaban Global
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda memilih jawaban detil.
Jawaban Detil

Penulis buku Farhangg-e ’Âsyurâ menulis tentang Imam Husain As tatkala ingin meneguk air, “Kesyahidan karena dahaga Imam Husain sedemikian panas dan memilukan dalam hati sehingga bergetar tatkala melihat setiap sungai atau mata air dan dengan meneguk air dan minuman segar, supaya mengingat bibir-bibir dahaga Imam Husain As; karena air adalah pengingat atas kejadian Asyura yang penuh dahaga dan keinginan-keinginan dahaga mereka yang hadir dan syahid pada hari Asyura di Karbala.

Imam Shadiq As bersabda, “Aku sekali-kali tidak meminum air dingin kecuali aku mengingat Husain bin Ali.” Dan juga bersabda, “Ma min ‘Abdin syariba al-ma fadazkara al-Husain wa la’ana qatilahu illa kutiba lahu miata alaf hasanatan wa hutta ‘anhu miata alaf sayyiatan.” (Tidaklah seorang hamba ketika meminum air kemudian mengingat Imam Husain As lalu melaknat pembunuhnya kecuali dituliskan baginya seribu kebaikan dan dihapuskan darinya seribu keburukan).[1]

Dengan demikian, seorang Syiah tatkala meneguk dan meminum air seyogyanya menyampaikan salam kepada Husain bin Ali dan berkata, “Salam kepada bibirmu yang dahaga Duhai Husain. Salamullah ‘ala al-Husain wa Ashabih. (Salam Tuhan ke atas Imam Husain As dan para sahabatnya).   Demikian juga pada kedai-kedai minum atau sumber-sumber air dingin, pada musim panas dan pada hari-hari Muharram. Ulama menulis, “Teguklah air dan berdoalah semoga Allah Swt melaknat Yazid” atau “Minumlah dan ingatlah bibir-bibir dahaga Husain.” Dari lisan Imam Husain As sendiri diriwayatkan bahwa beliau bersabda, “Syia’ti ma in syaribtum ‘azbin main fadzkuruni aw sam’itum bigharibin aw syahidin fandubuni” (Syiahku! Ingatlah aku tatkala engkau meneguk air segar. Atau menangislah tatkala engkau mendengar keterasingan dan kesyahidanku) sebagaimana yang disebutkan dalam Khasâish Husaini Syusytari.[2]

Kaf’ami dalam Misbah[3] meriwayatkan dari Hadhrat Sukainah Sa bahwa tatkala ayahandaku telah terbunuh aku memeluk badannya yang suci dan kemudian aku pingsan dan tidak sadarkan diri. Pada waktu itu aku mendengar ayahku berkata, “

شیعتى ما ان شربتم ری عذب فاذکرونى

او سمعتم بغریب او شهید فاندبونى

و انا السبط الذى من غیر جرم قتلونى

و بجرد الخیل بعد القتل عمدا سحقونى

لیتکم فى یوم عاشورا جمیعا تنظرونى

کیف استسقى لطفلى فابوا ان یرحمونى

و سقوه سهم بغى عوض الماء المعین

یا لرزء و مصاب هد ارکان الحجون

ویلهم قد جرحوا قلب رسول الثقلین

فالعنوهم ما استطعتم شیعتى فى کل حین[4]

 

Syiahku! Ingatlah aku tatkala engkau meneguk air segar

Atau menangislah tatkala engkau mendengar keterasingan dan kesyahidanku

Dan aku adalah cucu (Rasulullah) mereka bunuh tanpa ada kesalahan

Dan setelah membunuhku mereka dengan sengaja menginjak-injaku dengan kaki kuda

Duhai sekiranya engkau sekalian hadir pada hari Asyura dan melihatku

Bagaimana aku meminta air untuk putra kecilku dan mereka menolak untuk mengasihaniku.

Dan melontarkan anak panah kezaliman kepada putraku sebagai ganti air segar

Tragedi ini sedemikian memilukan sehingga meruntuhkan kaki-kaki gunung-gunung Mekkah.

Celakalah bagi mereka yang telah melukai hati Rasul jin dan manusia

Maka laknatlah mereka semampumu wahai Syiahku pada setiap kesempatan[5]

Muqarram juga dalam Maqtal al-Husain menyebutkan syair ini.[6] Namun sebagian orang berkata bahwa syair ini merupakan bahasa tubuh (hâl, menjelaskan kondisi yang dialami Imam Husain) bukan bahasa lisan (qaul).[7]

Perlu diperhatikan bahwa terkait dengan sandaran (sanad) syair ini tidak disebutkan pada literatur-literatur yang telah dijelaskan sehingga harus dibahas dan dikaji validitas dan non-validitasnya syair ini. Namun bagaimanapun, nampaknya, syair ini adalah bahasa tubuh (hâl, yang menjelaskan kondisi yang dialami Imam Husain As) karena itu membaca atau membacakannya tidak bermasalah secara syar’i dan kesimpulannya juga tidak memerlukan pembahasan sanad dan referensinya. [IQuest]



[1]. Âmali, Syaikh Shaduq, hal. 122.

[2]. Al-Khashâish al-Husain, Syusytari, hal. 99, sesuai nukilan dari Farhangge- Asyura, Jawad Muhadditsi, jil. 1, hal. 40. Mausu’ât ‘Âsyurâ, Syaikh Jawad al-Muhadditsi, jil. 1, hal. 250.

[3]. Al-Misbâh lil Kaf’ami, hal. 741. Syahid Karbalâ, Sayid Taqi Thabathabai Qummi, jil. 1, hal. 197.

[4]. Yârân-e Kucak Imâm Husain As, Sayid Ahmad Musawi Wadiqani, hal. 132. Sesuai nukilan dari Asrâr al-Syahâdah, Fadhil Darbandi, hal. 462.  Dam’at al-Sâbikah, Mulla Baqir Bahbahani, hal. 350. Ma’âli al-Sibthain, Muhammad Mahdi Mazandarani, jil. 2, hal. 31.

[5]. Cehre Dirakhsyân Husain bin Ali, hal. 8.

[6]. Maqtal al-Husain, Abdurrazzaq Muqarram, , hal. 307.

[7]. Al-Khasâish al-Husainiyyah, Syustari, hal. 99.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261252 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246366 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230153 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215022 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176347 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171637 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168133 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158190 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140983 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134061 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...