Advanced Search
Hits
22585
Tanggal Dimuat: 2012/03/08
Ringkasan Pertanyaan
Apa bedanya antara tahwil, tabdil dan nasakh?
Pertanyaan
Apa bedanya antara tahwil, tabdil dan nasakh?
Jawaban Global

Kedua kata (tabdil dan tahwil) dapat dipandang sebagai sepadan dengan makna nasakh, meski nasakh dan tabdil lebih dekat maknanya ketimbang nasakh dan tahwil.

Jawaban Detil

Nasakh (naskh) adalah salah satu terma yang umum digunakan dalam Ulum al-Qur’an (Qur’anic Studies).[1] Definisi-definisi yang dikemukakan sehubungan dengan nasakh diletakkan di samping kata “tabdil” dan menempatkan keduanya sebagai satu makna; artinya secara teknikal dan terminologis, nasakh dan tabdil bilamana digunakan dalam satu konteks atau diletakkan berdampingan maka keduanya bermakna satu.[2]

Allamah Thabathabai dalam hal ini berkata, “Makna lain dari kata nasakh adalah menukil satu naskah ke naskah yang lain. Perbuatan ini disebut sebagai nasakh karena seolah-olah ia menghilangkan buku pertama dan menghadirkan buku lainnya sebagai gantinya. Karena itu pada ayat disebutkan, “wa idza baddalna ayatan makana ayatin wallahu a’lamu bima yunazzil. Qalu innama muftarin bal aktsarahuma la ya’lamun.” (Qs. Al-Nahl [16]:101) Pada ayat ini, disebutkan redaksi kata tabdil sebagai ganti nasakh. Al-Qur’an menyatakan, “Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya, padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata, “Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja.” Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.

Namun terkadang untuk mendefinisikan nasakh digunakan kata tahwil dan kata ini bermakna taghyiir. Dari satu sisi, kata taghyiir ini memiliki hubungan dengan kata nasakh. Karena pada satu bagian nasakh, satu hukum yang digunakan dan dikerjakan hingga kini digantikan dengan hukum yang lain.

Dengan demikian, dalam definisi kata nasakh sebagian berkata “al-naskh huwa tabdil al-syai min al-syai wahuwa ghairihi wa bem’ana al-naql wa al-tahwil min makan ila makan; nasakh bermakna tabdil (pergantian) sesuatu menjadi sesuatu yang lain; yaitu perpindahan dan tahwil (taghyiir) dari satu tempat ke tempat yang lain.”[3]

Karena itu, kedua terma (tabdil dan tahwil) dapat dipandang sebagai makna nasakh, meski nasakh dan tabdil lebih dekat maknanya ketimbang nasakh dan tahwil. Pada sebagian ayat al-Qur’an kata “tahwil” juga digunakan dalam artian taghyiir. Di antaranya yang dapat disebutkan di sini adalah ayat yang menyatakan, “walan tajidu lisunnatillah tahwila.”(Dan sekali-kali tidak (pula) akan menemukan perubahan bagi sunnah Allah itu, Qs. Fathir [35]:43)[4]

Akan tetapi terma “tahwil” dan “taghyiir” dalam sebuah atmosfer di luar pembahasan nasakh boleh jadi memiliki makna teknis lainnya yang dalam hal ini maknanya dapat diketahui dengan memperhatikan konteks kalimatnya. [iQuest]

 


[1]. Kami persilahkan Anda untuk melihat Pertanyaan 547 (Site: 597) untuk melihat maknanya.  

[2]. Silahkan lihat, Ahmad Khatami, Farhangg-e ‘Ilm Kalâm, hal. 214, Intisyarat-e Shaba, Teheran 1370 S. Dalam buku ini disebutkan nasakh secara leksikal bermakna hilangnya sesuatu atau lenyapnya sesuatu. Menasakh kitab atau mengambil naskahnya juga diambil dengan makna ini karena tatkala manusia menulis kembali sebuah buku misalnya ia telah menghilangkan (mengangkat) buku pertama dan menggantinya dengan naskah baru. Karena itu, pada sebagian ayat-ayat al-Qur’an disebutkan tabdil (pergantian) sebagai ganti nasakh.  

[3]. Muhammad Husaini Thabathabai, al-Mizân, Penerjemah Sayid Muhammad Baqir Hamadani, jil. 1, hal. 377, Daftar Intisyarat-e Islami, Qum, 1374 S.  

[4]. Jamil Hamud Ibnu ‘Athiyyah, Abha al-Murâd fi Syarh Mu’tamar ‘Ulamâ Baghdâd, jil. 2, hal. 26, Muassasah ‘Alami, Beirut, 1423 H.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261186 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246318 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230103 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214963 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176295 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171599 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168090 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158145 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140935 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134029 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...