Please Wait
13401
Ayat-ayat sakhra atau ayat-ayat taskhir (menundukkan) adalah ayat-ayat yang terdapat pada ayat-ayat 54 sampai 56 surah al-A'raf (7) yang ketika dibaca maka akan menyebabkan tertolaknya pelbagai kejahatan setan-setan dari kalangan jin dan manusia sebagaimana hal ini disebutkan dalam beberapa riwayat.
Ayat-ayat 54 sampai 56 surah al-A'raf (7) adalah ayat-ayat yang disebut sebagai "ayat-ayat Sakhra." Adapun teks dan terjemahan ayat ini sebagai berikut: إِنَّ رَبَّکُمُ اللهُ الَّذی خَلَقَ السَّماواتِ وَ الْأَرْضَ فی سِتَّةِ أَیَّامٍ ثُمَّ اسْتَوى عَلَى الْعَرْشِ یُغْشِی اللَّیْلَ النَّهارَ یَطْلُبُهُ حَثیثاً وَ الشَّمْسَ وَ الْقَمَرَ وَ النُّجُومَ مُسَخَّراتٍ بِأَمْرِهِ أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَ الْأَمْرُ تَبارَکَ اللهُ رَبُّ الْعالَمینَ ** ادْعُوا رَبَّکُمْ تَضَرُّعاً وَ خُفْیَةً إِنَّهُ لا یُحِبُّ الْمُعْتَدینَ ** وَلا تُفْسِدُوا فِی الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِها وَ ادْعُوهُ خَوْفاً وَ طَمَعاً إِنَّ رَحْمَةَ اللهِ قَریبٌ مِنَ الْمُحْسِنینَ** "Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘arasy (Dia mengatur seluruh alam semesta). Dia menutupkan (tirai kegelapan) malam kepada siang; malam mengikuti siang dengan cepat, dan (Dia menciptakan pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan mengatur (alam semesta) hanyalah hak Allah. Maha Berkah (dan Kekal) Allah, Tuhan semesta alam. Berdoalah kepada Tuhanmu (secara terang-terangan) dengan berendah diri dan secara sembunyi-sembunyi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah diperbaiki, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (atas seluruh tanggung jawab) dan harapan (kepada rahmat-Nya). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." Banyak hal yang disebtukan dalam riwayat terkait dengan pengaruh bacaan ayat-ayat ini; di antaranya adalah bahwa dengan membaca ayat-ayat ini sebanyak 70 kali maka hal itu akan menyebabkan tertolaknya kejahatan setan-setan dari kalangan jin dan manusia.[1] [1]. Mustadrak al-Wasâil, jil. 4, hal. 169. Man laa Yahdhur al-Faqih, jil. 2, hal. 521, hadis ke-3134. Jâmi' al-Da'wat, hal. 19; Ushûl Kâfi, jil. 1, Kitab al-Hujjah, hal. 279; Mir'at al-'Uqûl, jil. 1, hal. 252; Ushûl Kâfi, jil. 2, hal. 392; Silahkan lihat, Hasan Hasan Zadeh Amuli, Hizâr wa Yek Nukteh, Nukteh 978, hal. 779.