Advanced Search
Hits
19418
Tanggal Dimuat: 2012/04/14
Ringkasan Pertanyaan
Apakah setiap ayat al-Qur’an memiliki aspek pengobatan?
Pertanyaan
Jika dalam beberapa kitab-kitab hadis terdapat hadis bahwa setiap ayat al-Qur’an memiki sisi pengobatan maka tolong diperkenalkan untuk kajian dan penelitian yang lebih dalam. Apakah untuk semua ayat-ayat al-Qur’an mengandung aspek pengobatan?
Jawaban Global

Allah Swt pada ayat-ayat yang berbeda memperkenalkan al-Qur’an sebagai media dan perantara kesembuhan bagi orang-orang yang beriman,[1] dari lahiriah ayat dan sebagian dari hadis dan buku-buku tafsir menjelaskan bahwa maksud dari kesembuhan di sini adalah hilangnya sifat-sifat tercela dan bergerak di jalan maknawi serta dekat dengan Sang Pencipta,[2] akan tetapi terdapat juga beberapa hadis yang menunjukan penyakit jasmani pun dengan bantuan al-Qur’an bisa disembuhkan, tentunya masalah ini berhubungan dengan tingkat keikhlasan dan keyakinan seseorang.[3]

Hal ini disokong dengan sebuah hadis  dari Imam Jafar al-Shadiq As yang bersabda, ”Setiap mukmin yang tertimpa sakit dan jika dengan niat yang ikhlas membaca ayat berikut: “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.”  maka dia akan memperoleh kesembuhan.[4]

Namun adakah hadis yang menegaskan bahwa untuk setiap ayat al-Qur’an memiliki kekhususan pengobatan  penyembuh macam-macam penyakit? Untuk jawaban pertanyaan ini mesti dikatakan bahwa dalam kumpulan hadis kita tidak terdapat hadis yang menegaskan bahwa setiap ayat memiliki kekhususan penyembuhan. Dan dengan semata-mata bersandarkan kepada hadis  yang mungkin menyinggung masalah itu, kita tidak bisa menulis sebuah buku hasil dari kajian dan penelitian (bahwa setiap ayat adalah obat) dalam masalah ini.

Penjelasan penting yang harus diperhatikan bahwa membaca al-Qur’an di beberapa tempat dan doa-doa untuk mengangkat penyakit juga di sarankan bahwa maksud dari para Imam Ahlulbait As bukan berati bahwa kita tidak lagi perlu untuk pergi ke dokter ataupun tidak meminum obat yang umumnya orang sakit lakukan atau hanya berdoa dengan ayat-ayat al-Qur’an dengan harapan semoga disembuhkan. Yang dimaksud para Imam Ahlulbait As adalah bahwa selain kita berdoa dengan penuh keikhlasan dan mendekatkan diri kepada Allah Swt Sang Penyembuh Hakiki, kita juga harus berobat ke dokter atau sejenisnya dan keduanya (berobat dan berdoa) tidak bertolak belakang sama sekali bahkan ada sebuah hadis ketika kita sakit meskipun kita merujuk dokter yang bukan muslim pun diperbolehkan.[5]

Kesimpulan terakhir, setiap ayat al-Qur’an mampu untuk menyembuhkan penyakit ruhani manusia, namun jika berlandaskan hadis maka tidak ada yang mengatakan bahwa setiap ayat dari al-Qur’an mengandung obat untuk penyakit jasmani. [iQuest]

 

 

 


[1]. Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada, serta petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Yunus [10]:57); “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.”  (Qs. Al-Isra [17]: 82); (Dan jika Kami jadikan Al-Qur’an itu suatu bacaan dalam selain bahasa Arab, tentulah mereka mengatakan, “Mengapa jelas ayat-ayatnya? Apakah (patut Al-Qur’an) dalam bahasa asing, sedang (rasul adalah orang) Arab?” Katakanlah, “Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan pada telinga orang-orang yang tidak beriman terdapat sumbatan, sedang Al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (Qs. Fushilat [41]:44)

[2]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil.1 hal.217 Muassasah al-Wafa, Beirut,  1404 H; Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 10, hal.81, Jamiah Mudarrisin Qum, 1417 H.

[3]. Muhammad bin Ya’qub Kulaini,  Al-fi, jil. 6,  hal. 200,  Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran 1365 S.

[4]. Muhammad Bin Husein Hurr Amili, Wasâil al-Syiah, jil. 2, hal.424, Hadis 2537, Muassasah Alu al-Bait, Qum, 1409 H.

[5]. “Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.” (Qs. al-Syuara [26]: 80)

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261083 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246230 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230030 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214886 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176215 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171533 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168007 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158043 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140830 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133980 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...