Advanced Search
Hits
4929
Tanggal Dimuat: 2013/07/20
Ringkasan Pertanyaan
Kapan kita dibolehkan bertayammum?
Pertanyaan
Jika kita tidak dapat melakukan melakukan mandi wajib saat datang waktu subuh dikarenakan rasa malu, apakah cukup dengan bertayammum dapat menggantikan mandi wajib tersebut?
Jawaban Global
Kita hanya dapat membersihkan diri dari junub dengan melakukan mandi janabah namun dalam beberapa perkara kita dapat mengganti mandi wajib dengan bertayammum[1] sebagaimana berikut:
  1. Ketika tidak ada kemungkinan memperoleh air.
  2. Waktu tidak mencukupi untuk melakukan mandi wajib dan dengan melakukannya akan menyebabkan salatnya qadha.
  3. Air tersebut membahayakan dirinya atau dia takut dengan menggunakan air tersebut dia akan sakit atau penyakitnya akan berlanjut.
  4. Jika kita sangat kesulitan dalam memperoleh dan menggunakan air.
  5. Jika air tersebut digunakan untuk berwudhu atau mandi wajib, dirinya atau teman-temannya akan akan mati kehausan atau akan jatuh sakit.
  6. Jika baju dan badannya terkena najis, kemudian jika air tersebut digunakan untuk berwudhu atau mandi wajib dan tidak tersisa air untuk membersihkan badan atau baju tersebut.
  7. Tidak adanya air mubah.
Pada persoalan-persoalan di atas selain mandi wajib dapat diganti dengan bertayammum. Tapi jika dengan alasan malu tidak melakukan kewajiban (mandi wajib) dia tidak dapat melakukan tayammum di awal waktu dan melakukan salat! Orang seperti ini harus membersikan badan nya dengan air (bagian yang terkena najis) dan menunggu sampai akhir waktu sehingga hanya tersisa waktu untuk bertayammum dan melaksanakan salat (secara singkat dan cukup dalam menjalankan kewajiban salat) serta melakukan tayammum pada waktunya dan dengan tayammumnya dia melakukan salat. Namun, dikarenakan sengaja salatnya diakhirkan dan menghilangkan kesempatan untuk melakukan mandi wajib, maka dia telah melakukan perbuatan haram dan maksiat, namun demikian salatnya tetap sah.[2] [iQuest]
 

[1]. Taudhih al-Masâil (al-Muhassyâ lil Imâm al-Khomeini), jil. 1, hal. 365.
[2]. Taudhih al-Masâil (al-Muhassyâ lil Imâm al-Khomeini), jil. 1, hal. 377, Masalah 679: Jika sengaja mengakhirkan waktu salat sehingga tidak ada waktu untuk melakukan wudhu atau mandi wajib, maka dia telah berbuat maksiat, tapi  salatnya sah dengan bertayammum. (1) meskipun mengikuti prinsip ihtiyat mustahab ia harus mengerjakan qadha salat tersebut.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261167 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246285 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230071 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214943 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176264 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171577 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168066 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158102 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140903 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134012 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...