Advanced Search
Hits
14186
Tanggal Dimuat: 2014/02/19
Ringkasan Pertanyaan
Tolong jelaskan kisah tentang obrolan para malaikat dengan Nabi Ibrahim As terkait dengan kelahiran putranya dan juga tentang azab kaum Luth sebagaimana dikisahkan dalam al-Quran?
Pertanyaan
Apa isi dan kandungan ayat 69-70 surah Hud?
Jawaban Global
Al-Quran sehubungan dengan ayat-ayat yang menjelaskan penyampaian berita para malaikat kepada Nabi Ibrahim dan istrinya Sarah, yang di dalamnya terdapat beberapa persoalan penting dan menarik terkait dengan kepribadian Nabi Ibrahim As sebagaimana berikut:
  1. Tatkala para malaikat datang ke hadapan Nabi Ibrahim As, meski mula-mula beliau tidak mengenal mereka, namun beliau menyuguhkan kambing guling yang menunjukkan bahwa beliau gemar melayani tamu.
  2. Berita gembira yang diberikan oleh para malaikat kepada Nabi Ibrahim tentang kelahiran Ishak As merupakan sebuah perkara yang mustahil dan tidak sesuai dengan kebiasaan yang ada. Atas dasar itu, Sarah terperanjat dan menyatakan kecil kemungkinan baginya dan bagi Ibrahim As memiliki anak. Tentu saja kemungkinan kecil ini merupakan perkara natural dan dijelaskan berdasarkan kebiasaan manusia; karena itu diriwayatkan tentang Nabi Zakariyah yang juga menghadapi persoalan yang sama. Namun tidak ada satu pun nukilan yang menceitakan protes bahkan perasaan terkejut dari Nabi Ibrahim As dan hal ini merupakan pertanda iman dan kemantapan hati Nabi Ibrahim kepada Allah Swt dan makna khalilullah dapat dipahami dengan lebih baik dengan ayat-ayat ini.
  3. Nabi Ibrahim As meminta kepada para malaikat untuk menunda azab kaum Nabi Luth, dengan harapan mereka dapat beriman dan memperbaiki perbuatan mereka yang menunjukkan perasaan risau dan concern Nabi Ibrahim As bahkan bagi para pendosa.
Jawaban Detil
Nabi Ibrahim merupakan salah satu nabi yang banyak dinukil kisahnya di dalam al-Quran. Salah satu kisah ini adalah berita gembira yang disampaikan kepadanya dan kepada istrinya berupa kelahiran seorang anak bernama Ishak As dan cucu yang bernama Yakub As.
Di sela-sela ayat ini, terdapat pelajaran-pelajaran dan poin-poin yang banyak dapat diperoleh yang menunjukkan kepribadian tinggi Nabi Ibrahim As. Untuk memaparkan hal ini, kami akan membagi pelajaran-pelajaran itu ke dalam tiga poin sebagaimana berikut:
  1. Pertama-tama dalam menukil kisah ini, Allah Swt berfirman:
« وَ لَقَدْ جاءَتْ رُسُلُنا إِبْراهیمَ بِالْبُشْرى‏ قالُوا سَلاماً قالَ سَلامٌ فَما لَبِثَ
أَنْ جاءَ بِعِجْلٍ حَنیذٍ. فَلَمَّا رَأى‏ أَیْدِیَهُمْ لا تَصِلُ إِلَیْهِ نَکِرَهُمْ وَ أَوْجَسَ
مِنْهُمْ خیفَةً قالُوا لا تَخَفْ إِنَّا أُرْسِلْنا إِلى‏ قَوْمِ لُوطٍ»
Dan sesungguhnya utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira. Mereka mengucapkan, “Selamat.” Ibrahim menjawab, “Selamatlah.” Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala ia melihat tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata, “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.” (Qs. Al-Hud [11]:69-70)
 
Dari kata “rusulana” (utusan-utusan Kami) dapat disimpulkan terdapat beberapa malaikat yang datang kepada Nabi Ibrahim As. Adapun tentang berapa jumlah mereka dan siapa saja mereka, terdapat beberepa riwayat dan ucapan yang berbeda-beda dan pada kesempatan ini kami mengira tidak perlu menyebutkannya.[1]
Pada ayat di atas, terdapat pembicaraan tentang suguhan makanan dan demikian juga ketakutan Nabi Ibrahim As terhadap mereka dimana dapat disimpulkan bahwa Ibrahim As tidak mengetahui bahwa mereka itu adalah para malaikat Allah Swt.[2] Karena itu beliau meyiapkan dan menyuguhkan makanan untuk mereka.[3]
Poin menarik lainnya yang dapat disimpulkan dari ayat ini adalah bahwa Nabi Ibrahim sebelum ia mengenal tetamunya, beliau menyiapkan dan menyuguhkan makanan bagia mereka, hal ini menunjukkan bahwa perilaku mulia Nabi Ilahi ini dapat menjadi pelajaran bagi para pengikut al-Quran.
Ayat-ayat sebagai kelanjutannya, menyinggung tentang perbuatan para tamu yang tidak langsung mendatangi hidangan yang telah disediakan dan hal ini pada masa itu bukanlah sebuah perbuatan yang baik, hingga diketahui identias mereka sebagai malaikat dan tidak perlu menyantap makanan, bahkan ketika mereka tidak memiliki kemampuan untuk makan.[4]
 
  1. Pada ayat selanjutnya, sehubungan dengan sebab diutusnya para malaikat ini ke hadapan Nabi Ibrahim. Allah Swt berfirman:
«وَ امْرَأَتُهُ قائِمَةٌ فَضَحِکَتْ فَبَشَّرْناها بِإِسْحاقَ وَ مِنْ وَراءِ إِسْحاقَ یَعْقُوبَ *
قالَتْ یا وَیْلَتى‏ أَ أَلِدُ وَ أَنَا عَجُوزٌ وَ هذا بَعْلی‏ شَیْخاً إِنَّ هذا لَشَیْ‏ءٌ عَجیبٌ *
قالُوا أَ تَعْجَبینَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ رَحْمَتُ اللَّهِ وَ بَرَکاتُهُ عَلَیْکُمْ أَهْلَ الْبَیْتِ إِنَّهُ حَمیدٌ مَجیدٌ»
“Dan istrinya berdiri, lalu tersenyum (lantaran bahagia). Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan setelah Ishaq, Ya‘qub. Istrinya berkata, “Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh.” Para malaikat itu berkata, “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat dan berkah Allah yang dicurahkan atasmu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” (Qs. Al-Hud [11]:71-73)
Ungkapan “fadhaikat” (lalu tersenyum) dapat disimpulkan bahwa Sarah tatkala memahami mereka adalah para malaikat Ilahi dan tidak akan mencelakakan mereka maka ia kemudian senyum simpul menghias wajahnya.1 Akan tetapi terdapat ucapan lain dalam hal ini.[5]
Ayat-ayat ini kembali menunjukkan sisi lain dari makam menjulang Ibrahim As. Berita gembira yang disampaikan para malaikat kepada Nabi Ibrahim dan Sarah merupakan perkara yang hampir mustahil dan berbeda dengan kebiasaan yang ada. Atas dasar itu Sarah terperanjat dan menilai kecil kemungkinan bagi ia dan Ibrahim memiliki anak, dimana tentu saja hal ini merupakan perkara yang wajar dan natural serta dijelaska berdasarkan kebiasaan yang terjadi di kalangan masyarakat; karena itu diriwayatkan bahwa Nabi Zakariah As juga berhadapan dengan janji seperti ini.[6] Namun Ibrahim As diriwayatkan sama sekali tidak menyatakan protes apalagi terperanjat dan hal ini merupakan pertanda kekuatan iman dan kemantapan hatinya kepda Allah Swt. Makna khalilullah yang disematkan kepada Nabi Ibrahim As dapat dipahami dengan baik melalui ayat-ayat ini.
 
  1. Sebagai kelanjutan pembahasan di atas kita kembali kepada Ibrahim:
«فَلَمَّا ذَهَبَ عَنْ إِبْراهیمَ الرَّوْعُ وَ جاءَتْهُ الْبُشْرى‏ یُجادِلُنا فی‏ قَوْمِ لُوطٍ *
إِنَّ إِبْراهیمَ لَحَلیمٌ أَوَّاهٌ مُنیبٌ*
یا إِبْراهیمُ أَعْرِضْ عَنْ هذا إِنَّهُ قَدْ جاءَ أَمْرُ رَبِّکَ وَ إِنَّهُمْ آتیهِمْ عَذابٌ غَیْرُ مَرْدُودٍ».
“Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, dia pun bersoal jawab dengan Kami tentang kaum Luth. Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi pengiba dan kembali kepada Allah. ‘Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu, dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak.’”(Qs. Al-Hud [11]:74-76)
Terkait degan ungkapan “yujadiluna fi qaumi Luthin” (dia pun bersoal jawab dengan Kami tentang kaum Luth) disebutkan bahwa Nabi Ibrahim meminta kepada para malaikat untuk mengakhirkan azab bagi kaum Nabi Luth dengan harapan mereka [7]dapat beriman dan beramal saleh. Benar, kepribadian dan kedudukan seorang nabi seperti Ibrahim adalah demikian bahwa tatkala ia menerima berita yang menyenangkan, namun pikirannya bersama kaum Luth dan memohonkan kebaikan bagi mereka dan Allah Swt dengan penjelasan ini, “Wahai Ibrahim tinggalkanlah soal jawab ini...” menunjukkan bahwa kaum ini telah sampai pada batasan sehingga tiada harapan lagi yang tersisa untuk mereka dapat kembali dan mereka lebih maslahat berada dalam azab dan kebinasaan.[8] [iQuest]
 
 

[1]. Silahkan lihat, Muhammad bin Yakub Kulaini, al-Kafi, Riset dan edit oleh Ali Akbar Ghaffari dan Muhammad Akhundi, jil. 5, hal. 546, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Tehran, Cetakan Keempat, 1407 H; Muhammad Baqir Majlisi, Bihar al-Anwar, jil. 12, hal. 88, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabiyah, Beirut, Cetakan Kedua, 1403 H; Jalaluddin Suyuthi, al-Dur al-Mantsur fi Tafsir al-Ma’tsur, jil. 3, hal. 338, Kitabkhaneh Ayatullah Mar’asyi Najafi, Qum, 1404 H.  
[2]. Ali bin Husain Alam al-Huda, Tanzih al-Anbiyah, hal. 37, Dar al-Syarif al-Radhi, Qum, 1377 S.  
[3]. Akan tetapi sebagian tidak melarang para malaikat menyantap makanan dan atas dasar itu mereka meyakaini bahwa Ibrahim mengetahui bahwa mereka ini adalah para malaikat Ilahi namun demikian ia tetap menyediakan makanan untuknya; Muhammad bin Ali, Ibnu Syahr Asyub Mazandarani, Mutasyabih al-Qur’an wa Mukhtalafuh, dengan pendahuluan oleh Allamah Syahrastani, jil. 1, hal. 221, Intisyarat Bidar, Qum, Cetakan Pertama, 1410 H.  
[4]. Sayid Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizan fi Tafsir al-Qura’n, jil. 10, hal. 321, Daftar Instiyarat Islami, Qum, Cetakan Kelima, 1417 H.
[5]. Fadhl bin Hasan, Thabarsi, Tafsir Jawami’ al-Jami’, jil. 2, hal. 156, Intisyarat Danesygah Tehran, Mudiriyat Hauzah Ilmiah Qum, Tehran, Cetakan Pertama, 1377 S.  
[6]. Fadhl bin Hasan Thabarsi, Majma’ al-Bayan fi Tafsir al-Qura’n, Mukaddimah Muhammad Jawad Balaghi, jil. 5, hal. 156, Nasir Khusruw, Tehran, Cetakan Ketiga, 1372 S; Mulla Muhsin Faidh Kasyani, Tafsir al-Shafi, Riset oleh Husain A’lami, jil. 2, hal. 460, Intisyarat al-Shadr, Tehran, Cetakan Kedua, 1415 H.  
[7]. “Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang bernama Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang senama dengannya.” Zakaria (karena sedemikian senangnya dan terkejut serta untuk memperoleh kemantapan hati) berkata, “Ya Tuhan-ku, bagaimana mungkin aku akan memiliki seorang anak, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua?”  (Qs. Al-Maryam [19]:7-8)  
[8]. Tanbih al-Khawatir, hal. 37.
 
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261167 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246285 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230071 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214943 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176264 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171577 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168066 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158102 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140903 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134012 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...