Advanced Search
Hits
9333
Tanggal Dimuat: 2012/05/16
Ringkasan Pertanyaan
Apa rahasia dan falsafah salat dalam mazhab Syiah?
Pertanyaan
Apa yang menjadi dalil dan asas perintah salat dalam mazhab Syiah? Apa yang saya temukan teramat sedikit! Alangkah baiknya jika terdapat dalil pada setiap gerakan salat dan bacaan salatnya.
Jawaban Global

Seluruh hukum Ilahi pasti memiliki falsafah dan dalil. Namun demikian tidak serta merta kita juga harus mengetahui dan menemukan dalil dari seluruh hukum dan titah Ilahi. Kaum Muslimin harus tunduk-patuh dan pasrah (taslim) di hadapan pesan wahyu. Mental kepasrahan dan penerimaan ini adalah salah satu bentuk kesempurnaan manusia dan sejatinya sebagian instruksi yang dikeluarkan adalah untuk menguji spirit kepasrahan dan kehambahan.

Namun demikian, al-Qur'an sendiri berulang kali di samping menjelaskan hukum-hukum, juga menjelaskan dalil-dalilnya. Para Imam Maksum As juga dalam sebagian riwayat menjelaskan hikmah-hikmah hukum ini. Demikian juga ulama menulis buku-buku tentang rahasia dan falsafah hukum-hukum, di antaranya salat, sebagian rukun dan bagian-bagiannya; seperti rahasia-rahasia niat, tasyahud, rukuk, sujud, salam-salam yang disampaikan selama salat dan lain sebagainya.

Jawaban Detil

Seluruh hukum Ilahi pasti memiliki falsafah dan dalil. Namun demikian tidak serta merta kita juga harus mengetahui dan menemukan dalil seluruh hukum dan titah Ilahi. Kaum Muslimin harus tunduk-patuh dan pasrah (taslim) di hadapan pesan wahyu. Mental kepasrahan dan penerimaan ini adalah salah satu bentuk kesempurnaan manusia dan sejatinya sebagian instruksi yang dikeluarkan adalah untuk menguji spirit kepasrahan dan kehambahan. Perintah Allah Swt kepada Nabi Ibrahim As untuk mempersembahkan pengorbanan berupa anaknya Ismail merupakan salah satu contoh dari kepasrahan dan kehambaan ini.

Apa yang ingin dijelaskan secara ringkas pada kesempatan kali ini adalah bahwa hukum-hukum dan agenda-agenda ibadah dalam Islam seluruhnya memiliki hikmah dan falsafah di baliknya.

Pertama: Berdasarkan dalil seratus ayat dan hadis menyeru manusia untuk berpikir dan berasionisasi (menggunakan akalnya).[1]

Kedua: Salah satu kritikan pedas al-Qur'an atas orang-orang musyrik dan penyembah berhala adalah taklid buta dan sikap mereka yang menerima sesuatu tanpa dalil.[2]

Ketiga: Al-Qur'an sendiri, berulang kali di samping menjelaskan hukum-hukum juga menyinggung tentang dalil-dalilnya.[3]

Di samping itu, para Imam Maksum As dalam sebagian riwayat juga menjelaskan hikmah-hikmah hukum ini. Demikian juga ulama banyak menulis buku-buku tentang rahasia dan falsafah hukum-hukum.

Dengan memperhatikan beberapa poin di atas harus dikatakan bahwa:

Tidak mesti dalil seluruh hukum harus diketahui oleh seluruh masyarakat pada setiap zaman. Dalam falsafah hukum, kita tidak boleh semata-mata meninjau manfaat-manfaat dan pengaruh-pengaruh material belaka serta hanya meninjaunya dari sudut pandang ekonomi dan kesehatan kemudian melalaikan pengaruh mental, spiritual dan ukhrawi hukum-hukum tersebut. Seseorang yang memandang Allah Swt Mahabijaksana dan berdasarkan hikmah-kebijaksanan menetapkan hukum-hukum dan aturan-aturan, maka ia tidak boleh terlalu mengurusi masalah dalil-dalil hukum, melainkan harus menyerahkan dalilnya kepada Allah Yang Mahabijaksana. Namun demikian, terkait dengan falsafah salat sebagian dari rukun, bagian-bagian dan bacaan-bacaannya telah disebutkan dalil-dalilnya; seperti rahasia-rahasia niat, tasyahud, rukuk, sujud, beberapa salam dalam salat dan lain sebagainya yang akan kita singgung beberapa di antaranya sebagai contoh.

Salat Pencegah Perbuatan Keji dan Mungkar

Al-Qur'an sehubungan dengan salat menyatakan, "Sesungguhnya salat mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar." (Qs. Al-Ankabut [29]:45)

Salat dan Penghilang Kelalaian

Pada ayat lain, al-Qur'an menandaskan, "Dirikanlah salat untuk mengingat-Ku." (Qs. Thaha [20]:14)

Salat adalah Penyebab Ketenangan

Al-Qur'an dalam hal ini menyatakan, "Mereka adalah orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (Qs. Al-Ra'ad [13]:24)

Berperang Melawan Takabur

Salat dengan memperhatikan bahwa sumber segala kebesaran dan pertolongan yang bersumbe dari kekuasaan dan keagungan, akan mengikis habis sifat congkak dan takabur pada diri manusia. Dengan kata lain, akan menghilangkan sikap congkak dan takabur pada diri manusia; karena manusia mengerjakan tujuh belas rakaat sehari dan semalam. Pada setiap rakaat, dua kali ia meletakkan keningnya di atas tanah  bersujud di hadapan Allah, ia melihat dirinya hanyalah sebutir atom di hadapan segala keagungan-Nya. Dengan demikian ia akan menyingkap tirai kesomongan dan kepongahan yang menghalangi diri-Nya untuk sampai kepada Allah Swt; atas dasar itu, Imam Ali As menjelaskan salat setelah iman adalah salat sebagai ibadah pertama dan menguraikan tujuan ini. Imam Ali As bersabda, "Allah telah menetapkan keimanan untuk penyucian dari syirik, salat untuk penyucian dari kesombongan."[4]

Menguatkan Semangat Disiplin

Salat akan menguatkan semangat disiplin pada diri manusia; karena amalan ritual ini dikerjakan tepat pada waktu tertentu, lebih awal atau lebih akhir mengerjakannya akan membatalkan salat tersebut. Demikian juga adab dan hukum-hukum lainnya terkait dengan niat, qiyâm, rukuk, sujud, duduk (qu'ud) dan lain sebagainya yang dengan mengerjakannya adalah menerima disiplin yang akan memudahkan setiap Muslim dalam mengatur agenda-agenda hariannya.

Mengingat Hari Kiamat

Orang-orang yang menunaikan salat dengan mengucapkan "Maliki yaumiddin" (Yang menguasa hari pembalasan) mengingatkan manusia akan hari kiamat dan kebesaran hari tersebut. Di samping itu, manusia akan menjadi tahu bahwa di balik dunia ini terdapat dunia lainnya sebagai hasil dari amalan-amalan dunia ini.

Tawalli dan Tabarri

Tawalli (berwilayah) dan tabarri (berlepas diri) merupakan salah satu falsafah bacaan ayat-ayat surah al-Fatiha. Pelaku salat dengan berkata, "Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. Ihdina al-shirat al-mustaqim. Shiratalladzina an'amta 'alaihim"[5] Ia memohon kecintaan dan wilayah Allah Swt, para nabi, shiddiqin, para syahid dan orang-orang saleh dan bergerak kepadanya dan dengan berkata, "ghair al-maghdhubi 'alaihim waladdhalin"[6] berlindung dari jalan sesat dan gelap.

Akhir kata harus dikatakan bahwa sebab pensyariatan salat adalah supaya manusia menaruh perhatian dan membuat pengakuan terhadap rububiyah Allah Swt dan perlawanan terhadap segala bentuk kesyirikan, penyembahan berhala. Manusia tatkala salat, ia berdiri di hadapan Allah Swt dengan segala ketundukan dan kekhusyuan, pengakuan segala dosa dan kekurangan, serta memohon ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan dan meletakkan kening di atas tanah untuk mengangungkan Allah Swt. Demikian juga, tujuannya adalah supaya manusia senantiasa sadar dan ingat dan supaya segala debu kelalaian dan kealpaan tidak mendiami hatinya, dan tidak berlaku sombong dan pongah, harus tunduk dan patuh, senantiasa mencari dan mencintai segala sesuatu yang menambah anugerah agama dan dunia.[7]

Kesemua ini adalah beberapa contoh dari ayat-ayat Ilahi dan riwayat-riwayat yang menyinggung tentang hikmah-hikmah dan pengaruh-pengaruh hukum-hukum Ilahi.

Akhir kata kami perlu mengingatkan bahwa telah banyak buku dan makalah yang ditulis sehubungan dengan masalah hikmah dan rahasia-rahasia salat dari penulis dan ulama Syiah. [iQuest]

Untuk Telaah lebih Jauh kami persilahkan Anda untuk merujuk pada beberapa literatur berikut ini:

'Ilal al-Syarâ'i, Syaikh Shaduq. Sirr al-Shalât wa Adab al-Shalât, Imam Khomeini. Falsafah Asrâr Hukm, Muhammad Wahidi. Partu-i az Asrâr-e Namâz, Muhsin Qira'ati.

 

[1]. "(Bertanyalah kepada mereka karena mereka mengetahui tentang) dalil-dalil yang terang dan kitab-kitab (para nabi terdahulu). Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka merenungkan." (Qs. Al-Nahl [16]:44); (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (Qs. Ali Imran [3]:191)

[2]. "Atau agar kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini hanyalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka (dan kami tidak memiliki jalan lain kecuali mengikuti langkah mereka). Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat?" (Qs. Al-A'raf [7]173)  

[3]. "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari al-Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Qs. Al-Ankabut [29]:45); "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertakwa." (Qs. Al-Baqarah [2]:183)

[4]. Nahj al-Balaghah, Hikmah 252

"وَ قَالَ (ع) فَرَضَ اللَّهُ الْإِیمَانَ تَطْهِیراً مِنَ الشِّرْکِ وَ الصَّلَاةَ تَنْزِیهاً عَنِ الْکِبْر".

[5]. "(Ya Allah), hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.  Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus. yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (Qs. Al-Fatiha [1]:5-6)

[6].  "Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (Qs. Al-Fatiha [1]: 7)

[7]. Syaikh Shaduq, Man Laa Yahdhuruhu al-Faqih, jil. 1, hal. 214, Jamiah Mudarrisin, Cetakan Kedua, Qum, 1404 H. Syaikh Shaduq, 'Ilal al-Syara'i, jil. 2, hal. 317, Dawari, Cetakan Pertama, Qum.   

"إنّ علة الصلاة أنها إقرار بالرّبوبیة للّه عزّ و جلّ، و خلع الأنداد و قیام بین یدی الجبّار جلّ جلاله بالذّلة و المسکنة و الخضوع و الاعتراف، و الطّلب للإقالة من سالف الذّنوب، و وضع الوجه على الأرض کلّ یوم إعظاما للّه جلّ جلاله و أن یکون ذاکرا غیر ناس و لا بطر.و یکون خاشعا متذلّلا راغبا طالبا للزیادة فی الدّین و الدنیا مع ما فیه من الإیجاب، و المداومة على ذکر اللّه عزّ و جل باللّیل و النهار و لئلّا ینسى العبد سیّده و مدبّره و خالقه، فیبطر و یطغى و یکون ذلک فی ذکره لربّه عزّ و جلّ، و قیامه بین یدی".

 

 

Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261171 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246292 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230078 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214949 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176270 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171584 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168071 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158109 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140910 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134015 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...