Advanced Search
Hits
21869
Tanggal Dimuat: 2012/01/07
Ringkasan Pertanyaan
Kontradiksi pada ayat-ayat al-Qur’an surah al-Hadid (57) ayat 21 dan surah Ali Imran (3) ayat 133 tentang langit bagaimana dapat diselesaikan?
Pertanyaan
Tolong Anda jelaskan tentang masalah yang dipaparkan berikut ini: Al-Qur’an dalam mendeskripsikan tentang luas surga. Dari penjelasan itu terdapat kontradiksi yang sangat kasat mata. Al-Qur’an pada surah Ali Imran (3), ayat 133 menyatakan, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” Langit di sini disebutkan dengan redaksi plural (samawat). Sementara pada surah al-Hadid (57), ayat 21, al-Qur’an menyatakan, “Berlomba-lombalah kamu untuk (memperoleh) ampunan dari Tuhan-mu dan surga yang berukuran seluas langit dan bumi.” Pada ayat ini langit dinyatakan dalam bentuk singular (sama: satu langit). Jelas bahwa antara langit-langit dan langit tentu tidak sama. Karena itu, luas surga seukuran dengan langit dan bumi dan juga seukuran langit-langit dan bumi. Hal ini tidak lain adalah kontradiksi yang jelas dalam al-Qur’an. Surah Ali Imran (3) ayat 133 menyebutkan, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhan-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” Surah Al-Hadid (57) ayat 21, menyatakan, “Berlomba-lombalah kamu untuk (memperoleh) ampunan dari Tuhan-mu dan surga yang berukuran seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya. Itulah karunia Allah, Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” Bukankah kedua ayat ini saling bertentangan satu sama lain?
Jawaban Global

Masalah yang menyebabkan Anda beranggapan bahwa kedua ayat ini saling kontradiksi adalah bertitik tolak dari terjemahan redaksi kalimat, “al-sama” dengan arti “satu langit” sementara makna hakiki “al-sama” itu bukanlah “satu langit” dan bahkan dalam terjemahan Indonesia, juga tidak terdapat perbedaan dan kontradiksi antara “langit” dan “langit-langit.” Misalnya kita berkata “saya melihat awan di langit” atau “saya menyaksikan awan-awan di langit-langit. ” Kedua kalimat ini bermakna satu sehingga tidak terdapat kontradiksi antara “awan-awan” dan “awan” demikian juga “langit-langit” dan “langit.”

Jawaban Detil

Dalam menjawab pertanyaan Anda, pertama-tama harus kita camkan bahwa dua kalimat, mengalami kontradiksi dan saling bertentangan tatkala memiliki seluruh syarat hukum kontradiksi. Sebagai contoh, apabila seseorang sekali berkata bahwa “Saya mengerjakan salat di masjid” dan pada kesempatan lainnya berkata, “Saya mengikuti salat-salat jamaah di masjid.”  

Dari contoh ini, kita tidak dapat memandang dua kalimat ini bertentangan dan kontradiksi sata sama lain hanya karena yang pertama menggunakan kalimat singular dan yang kedua menggunakan kalimat plural.

Dengan demikian dan dengan mencermati penggunaan kata-kata dan kalimat-kalimat dalam bahasa Arab dan puncaknya adalah al-Qur’an kita jumpai bahwa antara kalimat “al-samâ” yang berarti “langit” dan kalimat “al-samâwât” yang bermakna “langit-langit” tidak terdapat perbedaan besar. Kalimat al-samâ terjemahannya bukanlah satu langit sehingga harus tampak bertentangan dengan al-samâwât yang diterjemahkan sebagai langit-langit. Masing-masing kalimat ini digunakan pada puluhan ayat al-Qur’an dan makna ini telah menjadi obyek perhatian al-Qur’an.

Sebagai contoh, apabila Allah Swt berfirman, “wa ma khalaqna al-sama wa al-ardh wa ma baina huma bathilan.” Artinya adalah bahwa “Kami tidak menciptakan “langitdan bumi dan apa pun yang terdapat di antara keduanya sia-sia.[1] Namun dengan memperhatikan terjemahan yang Anda kemukakan dalam pertanyaan tentang kata “al-samâ” maka terjemahan ayat di atas harus ditulis demikian, “Kami tidak menciptakan “satu langit” dan bumi dan apa pun yang terdapat di antara keduanya sia-sia.” (Sesuai dengan terjemahan ini, tentu penciptaan langit-langit yang lain sia-sia!!). Atau misalnya dikatakan, “Ma yakhfa ‘alaLlah min syain fi al-ardh wa la fi al-sama[2] (Dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit) maka mungkin Anda menerjemahankan ayat ini Dan tiada satu pun yang tersembunyi bagi Allah Swt, baik yang ada di bumi dan (yang ada pada) “satu langit.” (Namun boleh jadi Allah Swt tidak mengetahui pelbagai peristiwa yang terjadi di langit-langit lainnya, mengikut model penerjemahan Anda). Jelas bahwa tiada satu pun orang yang mengenal bahasa Arab yang akan menerima terjemahan seperti ini.

Berdasarkan hal itu, yakinlah bahwa kata “al-samâ” pada ayat 21 surah al-Hadid tidak bermakna “satu langit” sehingga bertentangan dengan kata “al-samâwât” pada ayat 133 surah Ali Imran. Ketauhilah bahwa antara makna “langit” dan “langit-langit” tidak terdapat perbedaan.

Al-Qur’an tidak menggunakan redaksi “al-samâ” terkait dengan penggunaan sebagian langit-langit dan bukan mutlak langit, melainkan menggunakan kata-kata seperti, “al-sama al-dunya[3] yaitu “langit dekat” atau “kull sama” yang bermakna tiap-tiap langit.[4]

Benar bahwa apabila pada ayat ini dijelaskan misalnya seperti “jannatun ka ardhi al-sama al-dunya” yaitu bersegeralah pada surga yang luasnya seukuran dengan bumi maka boleh jadi terdapat kontradiksi dengan ayat-ayat lainnya yang memandang luas surga seluas seluruh langit. Namun kita tidak menemukan ayat seperti ini dalam al-Qur’an. [iQuest]



[1]. (Qs. Shad [38]:27)

[2].  “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami nampakkan; dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.” (Qs. Ibrahim [14]:38)

[3].  “Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat.” (Qs. Shaffat [37]:7); Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang.” (Qs. Fusshilat [41]:12); “Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat.” (Qs. Al-Mulk [67]:5)

[4].  Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.” (Qs. Fusshilat [41]:12)

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261083 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246230 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230030 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214886 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176215 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171533 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168007 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158043 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140830 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133980 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...