Advanced Search
Hits
6447
Tanggal Dimuat: 2012/04/03
Ringkasan Pertanyaan
Apakah riwayat yang kandungannya menyebutkan bahwa Imam Ali As pada masa pemerintahannya membawa serta cambuk di pundaknya dan berjalan dari lorong-lorong dan pasar-pasar lalu mencambuk para pelanggar dan penjahat itu merupakan riwayat sahih?
Pertanyaan
Tolong Anda kemukakan pandangan Anda terkait dengan riwayat berikut ini: Dinukil bahwa bahwa “Imam Ali As pada masa pemerintahannya membawa cambuk di pundaknya dan berjalan dari lorong-lorong dan pasar-pasar lalu mencambuk para pelanggar dan penjahat.” Pertanyaannya adalah apakah riwayat ini tergolong sebagai riwayat sahih? Apakah pengadilan dan kepolisian dapat melakukan hal yang sama dengan hadir di lorong-lorong dan jalan-jalan kemudian menghukum para penjahat dan pelanggar hukum dengan bersandar pada riwayat ini?
Jawaban Global

Kantor Ayatullah Agung Makarim Syirazi (Mudda Zhilluhu al-‘Ali):

Riwayat yang disebutkan dengan kandungan seperti ini hanya berkaitan dengan masa ketika Imam Ali As di Kufah dan melakukan inspeksi ke pasar. Imam Ali As membawa serta cambuk bersamanya adalah supaya orang-orang memandang serius anjuran-anjuran Imam Ali As.

 

Kantor Ayatullah Agung Shafi Gulpaigani (Mudda Zhilluhu al-‘Ali):

Riwayat demikian adanya dan apa yang dilakukan oleh Imam Ali As adalah sesuai dengan tuntutan zaman. Aktivitas nahi mungkar dapat dilakukan dengan banyak cara. Yang harus dilakukan adalah metode yang berpengaruh dan mengajak masyarakat kepada perbuatan-perbuatan makruf.

 

Jawaban Ayatullah Mahdi Hadawi Tehrani (Semoga Allah Melanggengkan Keberkahannya) adalah sebagai berikut:

Apabila penguasa Islam memandang maslahat untuk menghukum penjahat di TKP, setelah menetapkan kejahatannya melalui cara legal dan ketetapan hukuman dilakukan dengan dalil-dalil syariat atau peraturan yang keluar dari penguasa Islam, maka tidak ada halangan bagi pelaksanaan hukuman pada TKP dan hal ini tidak memerlukan riwayat yang disebutkan di atas.

Akan tetapi riwayat sahih yang disebutkan pada seluruh Kutub al-Arba’ah,[1] adalah bahwa Imam Ali As membawa serta cambuk di pundaknya dan menasihatkan kepada para peniaga di pasar untuk menjaga rambu-rambu syariat dan tidak disebutkan dari riwayat-riwayat tersebut bahwa Imam Ali As mencambuk seseorang di pasar. [iQuest]

 

 


[1] . Al-Kâfi, 5/151, al-Tahdzib 6/7, Man Lâ Yahdhuruhu al-Faqih, 3/193.

 

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261083 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246230 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230030 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214886 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176215 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171533 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168007 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158043 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140830 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133980 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...