Advanced Search
Hits
11092
Tanggal Dimuat: 2013/06/22
Ringkasan Pertanyaan
Apakah dalam riwayat-riwayat kita dicegah untuk mandi setiap hari, dan apakah hal itu bias menyebabkan penyakit TBC?
Pertanyaan
Mengapa ada sebagian riwayat mengatakan bahwa tinggal lama di kamar mandi menyebabkan penyakit TBC? Imam Ridha As berkata: “Jangan terbiasa berlama-lamaan di kamar mandi karena bias menyebabkan TBC.”
Jawaban Global
 Ada riwayat sahih yang dinukil dari Imam Ridha As yang melarang kita untuk mandi setiap hari.
Dalam riwayat itu dijelaskan bahwa mandi setiap hari dapat menyebabkan penyakit sill (TBC). Namun dengan berbagai pertimbangan, sebenarnya riwayat itu dapat diartikan begini: bahwa sering mandi setiap hari dapat membuat kurus badan. Makna ini nampaknya lebih selaras dengan ilmu kedokteran modern.
 
Jawaban Detil
Dalam sebuah riwayat[1] disebutkan begini: Muhammad bin Yahya meriwayatkan dari Ahmad bin Muhammad, dari Abdullah bin Muhammad Hajjal, dari Sulaiman Ja’fari, menukilkan bahwa: Aku pernah sakit sampai tidak ada daging yang tertinggal di tubuhku. Lalu aku pergi menjumpai Imam Ridha As, lalu aku ceritakan masalahku. Beliau berkata: “Apakah engkau ingin daging tumbuh di badanmu?” Aku menjawab: “Ya.” Imam berkata: “Mandilah dua hari sekali (sehari mandi dan sehari tidak) sampai dagingmu kembali. Namun jika engkau sering mandi (mandi tiap hari)[2] engkau akan menjadi maslul (terjangkiti penyakit TBC).”
Di sini kami akan jelaskan yang dimaksud dengan“maslul” (orang yang terjangkiti penyakit TBC) dalam hadis ini.
 
Sanad riwayat
A. Muhammad bin Yahya Al-Athhar Qumi: Najjasyi menyebutnya dengan penuh penghormatan dan menganggapnya sebagai orang yang tsiqah serta banyak hadisnya.[3]
B. Ahmad bin Muhammad bin Isa Asy’ari: Dia termasuk dari para pembesar Syiah di Qom, yang mana Syaikh Thusi menyebutnya sebagai orang yang tsiqah.[4]
C. Abdullah bin Muhammad Hajjal: Najjasyi[5] menyebutnya sebagai orang tsiqah dan mempercayainya, begitu pula Syaikh Thusi.[6]
D. Sulaiman Ja’fari: Najjasyi dan Syaikh Thusi menyebutnya sebagai tsiqah.[7]
Dengan demikian, dari segi sanad, riwayat ini termasuk dari riwayat-riwayat yang sahih.
 
Teks riwayat
Beberapa poin penting tentang kandungan riwayat ini perlu dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, kita tidak bisa menggeneralisasikan riwayat ini sebagaimana riwayat-riwayat lainnya, yakni kita tidak bisa berkata bahwa siapapun dengan penyakit apapun yang begitu parah sehingga kurus badannya, maka dengan mandi dua kali sehari dagingnya akan tumbuh. Karena bisa jadi untuk penyakit-penyakit tertentu mandi justru membuat penyakit yang diderita semakin parah. Dalam riwayat ini, Sulaiman Ja’fari tidak menyebutkan nama penyakitnya. Jika seandainya ia menyebut nama penyakitnya, betapa bakal bergunanya riwayat ini. Dengan demikian riwayat di atas tidak bersifat general.
Kedua, dalam bahasa Arab kontemporer, WC seringkali disebut dengan “hammâm” yang mana arti itu tidak dimaksud dalam riwayat di atas. Berdasarkan indikasi yang ada, yang dimaksud “hammâm” dalam riwayat tersebut adalah kamar mandi.
Ketiga, pembahasan yang paling penting terkait riwayat ini adalah makna dari “sill”. Sill berasal dari kata salala yang secara leksikal berarti “menarik sesuatu keluar dari sesuatu lainnya, seperti menarik pedang dari sarungnya.” Atau juga berarti “mengeluarkan sesuatu dari rumah dengan cara mencuri.”[8]
Pada asalnya, secara leksikal berarti sejenis kurangnya sesuatu dikarenakan terpisah dari sesuatu tersebut. Oleh karena itu penyakit yang dikenal dengan sill juga berasal dari pengertian ini. Dikarenakan penyakit ini, si penderita dikarenakan berkurangnya daging dan otot badan, lambat laun tubuhnya menjadi kurus kering. Menurut para ahli bahasa, penyakit sill dikarenakan luka di paru-paru, penderitanya mengalami batuk yang berketerusan dan demam ringan, lalu lambat laun menjadi kurus kering.[9] Oleh karena itu kurus kering yang dialaminya disebabkan oleh penyakit itu.
 
Penjelasan dan terjemahan riwayat
Dalam riwayat tersebut, Imam Ridha As berkata: “Sering mandi (mandi setiap hari) dapat menyebabkan penyakit TBC.” Yakni orang seperti itu akan terkena penyakit TBC (sill).
Namun jika kita perhatikan konteks dan indikasi-indikasi yang lain, begitu juga dengan memperhatikan riwayat-riwayat lainnya, riwayat di atas dapat diterjemahkan dengan arti lain, yakni kita artikan TBC sebagai kurusnya badan, bukan penyakit TBC itu sendiri. Alasan pengertian seperti ini adalah beberapa hal berikut ini:
Pertama, dalam riwayat itu Imam Ridha As memberikan nasihatnya di atas kepada seseorang yang menderita badan kurus untuk mandi dua hari sekali supaya dagingnya tumbuh kembali. Di saat yang sama, ia juga mencegahnya untuk mandi tiap hari. Yakni pada dasarnya Imam Ridha As menjelaskan hal yang dapat menguatkan badan dan yang melemahkan badan. Oleh karena penyakit TBC tidak dibahas di dalamnya.
Kedua, sebagaimana yang telah dijelaskan tentang makna sill, akar kata ini berarti kurusnya badan yang dikarenakan terpisahnya suatu bagian; begitu pula kebanyakan mandi juga membuat badan kurus. Karena itu sill bisa diartikan dengan badan kurus.
Ketiga, dengan memperhatikan konteks dan indikasi-indikasi riwayat, ada kemungkinan yang dimaksud dari riwayat Imam Ridha As dalam kata-kata “yûritsu al-silla”[10] berarti tertimpa keadaan seperti keadaan orang yang terkena penyakit sill, seperti kurusnya badan, bukan penyakit sill itu sendiri. Yakni mandi tiap hari dapat membuat seseorang tertimpa suatu keadaan sebagaimana keadaan yang menimpa orang yang menderita penyakit sill. Karena kurusnya badan adalah akibat terburuk yang disebabkan oleh penderita sill, maka sang imam mengibaratkan kurusnya badan sahabatnya sebagai sill.
Keempat, dalam riwayat-riwayat lainnya juga ditemukan ungkapan seperti itu. Misalnya diriwayatkan dari Imam Shadiq As: “Memakan ikan dapat menyebabkan sill.”[11] Di sisi lain, banyak juga riwayat dari imam Shadiq As tentang memakan daging ikan yang mana riwayat itu dapat menafsirkan kata-kata yûritsu al-silla (mewarisi penyakit sill) dalam hadis imam Ridha As dengan baik. Dalam riwayatnya, Imam berkata: “Memakan daging ikan dapat meluluhkan badan (membuat kurus badan).”[12] Sebagaimana yang kita baca, tidak ada sama sekali kata-kata penyakit sill di riwayat tersebut. Dengan demikian sill dalam riwayat Imam Ridha As dapat diartikan dengan keadaan badan yang kurus.
Ya! Memakan ikan dapat membuat badan manusia kurus. Hal ini pun telah dibenarkan oleh ilmu kedokteran saat ini.[13] Karena itu jika ilmu kedokteran saat ini tidak membenarkan adanya hubungan antara sering mandi dan makan ikan dengan penyakit sill, hal itu bukan berarti riwayat-riwayat di atas bertentangan dengan ilmu kedokteran; karena dengan memperhatikan qarinah dan indikasi-indikasi lainnya, riwayat-riwayat itu dapat diartikan lebih baik, yang mana yang dimaksud adalah keadaan kurusnya badan. [iQuest]
 

[1]. Muhammad bin Ya’qub Kulaini, al-Kâfi, jil. 6, hal. 487, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, 1365 S.
[2]. Yang disebut dalam riwayat adalah kata ghabban. Faidh Kashani dalam al-Wâfi berkata: Ghabb dengan kasrah ghain dan tasydid di atas ba’ berarti satu hari masuk kamar mandi dan satu hari tidak mandi (yakni dua hari sekali). Mulla Muhsin Faidh Kashani,  al-Wâfi,  diedit oleh Dhiya’ al-Din Husain Isfahani, jil. 6, hal. 607, Kitabkhane Amirul Mukminin As, Isfahan, 1406 H.
[3]. Ahmad bin Ali Najjasyi, Fihrist Asmâ’ Mushannifi al-Syi’ah, hal. 353, Daftar  Intesyarat  Islami, Qum, 1407 H.
[4]. Muhammad bin Hasan Syaikh Thusi, Rijâl Thûsi, hal. 351, Intesyarat Haidariyyah, Najaf, 1381 H.
[5]. Rijâl Najjâsyi, hal. 226.
[6]. Rijâl Syaikh Thûsi, hal. 360.
[7]. Rijâl Najjâsyi, hal. 182; Rijâl Syaikh Thûsi, hal. 338.
[8]. Husain bin Muhammad Raghib Isfahani, Al-Mufradât fi Gharib al-Qur’ân, diriset oleh Dawudi dan Shafwan Adnan, hal. 418, Dar al-Qalam, Al-Dar Al-Syamiyah, Dimasyq, Beirut, Cetakan Pertama, 1412 H.
[9]. Husain Yusuf Musa, Al-Afshah, jil. 1, hal. 501,  Daftar Tablighat Islami, Qum, Cetakan Keempat.
[10]. Bermakna “mewarisi sill” yakni menjadi maslul (terjangkiti penyakit TBC).
[11]. Syaikh Hasan Thabarsi, Makârim al-Akhlâq, hal. 161, Nashr Syarif Murtadha, Qom, 1370 H.S.
[12]. Makârim al-Akhlâq, hal. 161; al-Kâfi, jil. 6, hal. 499.
[13]. Berdasarkan yang dilaporkan oleh website Salamat News, mengkonsumsi ikan dan lemaknya dapat menurunkan berat badan. Berikut linknya: http://www.salamatnews.com/ViewNews.aspx?ID=73155&cat=5
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261083 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246230 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230030 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214886 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176215 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171533 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168007 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158043 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140830 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133980 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...