Advanced Search
Hits
7204
Tanggal Dimuat: 2014/05/08
Ringkasan Pertanyaan
Apakah setiap orang yang memakan keju di awal bulan maka hajat dan keperluannya akan terpenuhi?
Pertanyaan
Dalam sebuah hadis disebutkan, “Barangsiapa membiasakan makan keju di awal bulan hampir tidak pernah ditolak apa yang diinginkannya (Mafaatihul Jinan 366).” Pertanyaannya adalah apakah hadis ini ada benarnya. Apakah benar memakan keju di awal bulan maka hajat-hajat manusia akan terpenuhi?
Jawaban Global
Riwayat ini disebutkan oleh Sayid Ibnu Thawus dalam al-Duru’ al-Waqiyah[1] dan setelahnya termaktub dalam Wasail al-Syiah.[2]
Sayid Ibnu Thawus mengutip riwayat ini sebagaimana berikut:
“Saya meriwayatkan dengan sanad saya dari Harun bin Musa Tal’uqbari dan dari Muhammad bin Hamam bin Suhail, dari Muhammad bin Yahya Farisi dari Muhammad bin Yahya Thabari dari Walid bin Aban Razi dari Muhammad bin Sama’i dari ayahnya dari Imam Shadiq As, “Keju adalah makanan baik. Ia akan menyegarkan air liur dan mengharumkan bau mulut dan mencerna makanan sebelumnya serta menimbulkan nafsu makan. Barang siapa yang memakan keju di awal bulan boleh jadi hajatnya tidak tertolak.”[3]
Terlepas dari sanad antara Sayid Ibnu Thawus hingga Harun bin Musa Tal’uqbari (ulama dan ahli hadis besar abad kelima yang semasa dengan Najjasyi)[4] yang tidak termasuk dalam rentetan sanad, beberapa orang yang disebutkan dalam sanad ini tidak dikenal atau tidak disebutkan tentangnya dalam buku-buku Rijal. Di antara orang tersebut adalah Muhammad bin Yahya Farisi dan Muhammad bin Yahya Thabari yang namanya tidak disebutkan dalam literatur-literatur primer kitab Rijal.[5]        Adapun Walid bin Razi yang disebutkan pada sebagian kitab Rijal namun tidak ada penilaian tentangnya. 
Atas dasar itu, riwayat ini lemah dari sudut pandang sanad dan dari sudut pandang kandungan, tidak ditemukan satu pun riwayat yang serupa yang mendukung kandungan riwayat ini. Riwayat ini hanya disebutkan untuk pertama kalinya pada buku al-Duru’ al-Wâqiyah Sayid Ibnu Thawus dan riwayat ini tidak disebutkan pada buku-buku lainnya.
Benar! Mendiang Burqi menyebutkan sebagian dari riwayat ini dalam bukunya tanpa menyertakan sanad. Katanya, “Imam bersabda, ‘Keju akan mencernakan makanan sebelumnya dan menimbulkan selera makan setelah menyantapnya.”[6] Sebagaimana yang kita saksikan; bagian akhir riwayat “memakan (keju) di awal bulan supaya dikabulkan hajatnya” tidak disebutkan dalam nukilan Burqi.
Namun dari sisi lain, dengan memperhatikan riwayat lainnya; secara umum kita tahu bahwa memakan keju memiliki banyak manfaat dan sangat dianjurkan kepada setiap orang untuk memakan keju. Berikut ini kami akan menyebutkan sebagian di antara manfaat memakan keju:
Dalam sebagian riwayat disebutkan anjuran untuk memakan keju disertai walnut. Dalam riwayat lainnya disebutkan, “Keju dan walnut apabila dimakan bersama akan berfungsi sebagai obat (artinya tidak berbahaya dan boleh jadi akan menyehatkan badan) dan masing-masing apabila dimakan sendiri-sendiri akan berbahaya bagi badan.”[7]
Demikian juga dalam beberapa riwayat disebutkan anjuran untuk memakan keju, “Keju sebaiknya dikonsumsi pada waktu malam dan (lebih baik disantap) ketika makan malam ketimbang makan siang.”[8] [iQuest]
 

[1]. Ali bin Musa, Sayid Ibnu Thawus, al-Duru’ al-Wâqiyah, hal. 42, Muassasah Alu al-Bait As, 1415 H.  
[2]. Syaikh Hurr al-Amili, Wasâil al-Syiah, jil. 25, hal. 122, Qum, Muassasah Alu al-Bait, Cetakan Pertama, 1409 H.  
[3]. Al-Duru’ al-Wâqiyah, hal. 42.
«رَوَیْنَا ذَلِکَ بِإِسْنَادِنَا إِلَى هَارُونَ بْنِ مُوسَى التَّلَّعُکْبَرِیِّ رِضْوَانُ اللَّهِ عَلَیْهِ قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ هَمَّامِ بْنِ سُهَیْلٍ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الْخَیْرِ مُحَمَّدُ بْنُ یَحْیَى الْفَارِسِیُّ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو حَنِیفَةَ مُحَمَّدُ بْنُ یَحْیَى الطَّبَرِیُّ، عَنِ الْوَلِیدِ بْنِ أَبَانٍ الرَّازِیِّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سَمَاعَةَ، عَنْ أَبِیهِ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا عَبْدِ اللَّهِ(عَلَیْهِ السَّلَامُ) یَقُولُ: نِعْمَ اللُّقْمَةُ الْجُبُنُّ، تُعْذِبُ الْفَمَ وَ تُطَیِّبُ النَّکْهَةَ وَ تَهْضِمُ مَا قَبْلَهُ وَ تُشَهِّی الطَّعَامَ، وَ مَنْ یَعْتَمِدْ أَکْلَهُ رَأْسَ الشَّهْرِ أَوْشَکَ أَنْ لَا تُرَدَّ (لَهُ) حاجة»
[4]Ahmad bin Ali Najjasyi, Fahrast Asmâ Mushannif al-Syiah (Rijâl Najjâsyi), hal. 439, Qum, Daftar Intisyarat Islami Qum, Cetakan Keenam, 1365 S.
[5]. Ahmad bin Muhammad bin Khalid Burqi, al-Thabaqât, hal. 54, Intisyarat Danesygah Tehran, 1383 H.  
[6]. Ahmad bin Muhammad bin Khalid Burqi, al-Mahâsin, jil. 2, hal. 497, Riset dan edit oleh Jalaluddin Muhaddits, Qum, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Cetakan Kedua, 1371 S.  
[7]. Muhammad Yakub Kulaini, al-Kâfi, Riset dan edit oleh Ali Akbar Ghaffari dan Muhammad Akhundi, jil. 6, hal. 340, Tehran, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Cetakan Keempat, 1407 H.
«قَالَ أَلامام الصادق(ع): الْجُبُنُّ وَ الْجَوْزُ إِذَا اجْتَمَعَا فِی کُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا شِفَاءٌ وَ إِنِ افْتَرَقَا کَانَ فِی کُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا دَاءٌ»
[8]. Ibid.
«أَبِی عَبْدِ اللَّهِ(ع) قَالَ: سَأَلَهُ رَجُلٌ عَنِ الْجُبُنِّ فَقَالَ دَاءٌ لَا دَوَاءَ فِیهِ فَلَمَّا کَانَ بِالْعَشِیِّ دَخَلَ الرَّجُلُ عَلَى أَبِی عَبْدِ اللَّهِ ع فَنَظَرَ إِلَى الْجُبُنِّ عَلَى الْخِوَانِ فَقَالَ جُعِلْتُ فِدَاکَ سَأَلْتُکَ بِالْغَدَاةِ عَنِ الْجُبُنِّ فَقُلْتَ لِی إِنَّهُ هُوَ الدَّاءُ الَّذِی لَا دَوَاءَ لَهُ وَ السَّاعَةَ أَرَاهُ عَلَى الْخِوَانِ قَالَ فَقَالَ لِی هُوَ ضَارٌّ بِالْغَدَاةِ نَافِعٌ بِالْعَشِیِّ وَ یَزِیدُ فِی مَاءِ الظَّهْرِ»
 
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261252 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246366 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230153 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215022 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176347 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171637 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168133 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158190 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140983 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134061 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...