Advanced Search
Hits
11482
Tanggal Dimuat: 2010/06/20
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana adanya Keburukan dan Kebaikan itu dapat selaras dengan Keesaan dan Kasih Tuhan?
Pertanyaan
Bagaimana kita dapat menetapkan kasih Tuhan itu? Di dunia ini sebagaimana terdapat keindahan dan kebaikan juga terdapat kejelekan dan keburukan, apakah hal ini menunjukkan bahwa terdapat tuhan kebaikan dan tuhan keburukan? Bagaimana kita dapat menolak anggapan ini?
Jawaban Global

1.     Dunia ini sedemikian dicipta sehingga seluruh makhluk yang hidup di dalamnya saling bergantung satu dengan yang lain dan tidak mandiri; apabila kita ingin mengkaji seluruh bagian alam semesta ini maka akan kita jumpai bahwa seluruh makhluk laksana sebuah mata rantai yang saling terkait satu dengan yang lain dan keseluruhannya merupakan satu sistem dan mekanisme yang menawan; karena itu tidak dapat dikatakan bahwa  di dunia ini bahwa terdapat dua tuhan misalnya air dan hujan memiliki satu tuhan. Banjir dan gempa bumi memiliki tuhan lainnya. Lain halnya,  kalau dikatakan bahwa banjir dan gempa bumi mengikut pada satu sistem. Hujan, pancaran cahaya matahari, rotasinya dan sebagainya mengikut sistem yang lain dan keduanya mengikut pada aturan dua sistem maka kita dapat menerima ungkapan ini, karena itu sesuai dengan tuntutan bahwa alam semesta ini ditata dan diatur oleh satu sistem sistemik dan indah dimana seluruh makhluk dapat berkembang dan sampai pada kesempurnaannya maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa alam semesta ini memilki Tuhan yang Esa dan pengasih.

2.     Rahmat dan kasih Ilahi yang bersumber dari kebijaksanaan-Nya menuntut supaya manusia dan seluruh entitas dan makhluk terbimbing kepada kesempurnaan idealnya; akan tetapi perkembangan dan kesempurnaan manusia tidaklah bermakna bahwa manusia dari sisi mana pun harus hidup dalam kesejahteraan, melainkan tuntutan untuk sampai kesempurnaan itu menegaskan bahwa manusia harus melintasi jalan-jalan yang berliku dan terjal; berhadapan dengan pelbagai kepelikan dan problema, berjibaku dengan masalah kehidupan kemudian sampai pada kesempurnaan, dalam satu artian bahwa seluruh potensi manusia dapat bersemi dalam kondisi-kondisi seperti ini.

3.     Di alam semesta tidak terdapat keburukan absolut (sesuatu dari sisi mana pun buruk dan jelek) atau keburukan banyak.

Jawaban Detil

Untuk menjelaskan persoalan ini kiranya kami perlu menjelaskan beberapa poin penting sebagai berikut:

1.     Dunia ini sedemikian dicipta sehingga seluruh bagian yang hidup di dalamnya saling bergantung satu dengan yang lain dan tidak mandiri; apabila kita ingin mengkaji seluruh bagian alam semesta ini maka akan kita jumpai bahwa seluruh makhluk laksana sebuah mata rantai yang saling terkait satu dengan yang lain dan keseluruhannya merupakan satu sistem dan mekanisme yang menawan; sekuntum bunga yang diletakkan pada jambangan. Pohon yang menghijau di sebuah taman. Bocah kecil yang terlelap di ayunan dan segala sesuatu yang ada di sekeliling kita, bagaimana mereka terwujud? Apakah jika kelangsungan hidup sekuntum bunga bergantung pada siraman air yang kita guyurkan dan tanpa air maka tanaman tersebut tidak akan membuahkan bunga?  Bunga ini sendiri memanfaatkan oksigen atau gas yang lain yang terdapat di udara dan tanpa oksigen atau gas maka bunga ini tidak akan dapat melangsungkan hidupnya. Dan tentu saja keberadaan bunga ini berpengaruh pada perubahan suhu udara. Artinya ia berubah sesuai dengan perubahan suhu udara.  Apabila ia mengambil oksigen, oksigen akan berkurang dan apabila mengambil gas-gas lainnya maka oksigen akan menaik; karena itu bunga ini berhubungan dengan suhu udara yang ada di sekelilingnya. Suhu udara tidak mandiri dari bunga ini juga bunga tidak mandiri dari udara. Hubungan ini juga dapat disaksikan pada dunia hewan. Bahkan apabila kita amati makhluk-makhluk tanpa jiwa sekalipun ktia saksikan bahwa setiap fenomena terwujud oleh pengaruh aksi dan reaksi fenomena sebelumnya. Dan pada gilirannya berpengaruh pada fenomena di sekelilingnya dan menjadi bahan bagi kemunculan fenomena-fenomena selanjutnnya. Matahari bersinar pada air maka air menjadi uap, uap menghasilkan awan, dan awan mencurahkan hujan kemudian tanah-tanah yang siap menyambut hujan ini menghasilkan bunga dan ribuan nikmat lainnya. Dan tentu saja tanah yang tidak memiliki potensi untuk menyedot manfaat dari hujan ini, akan memunculkan banjir destruktif. Beginilah sistem dan mekanisme yang berlaku di alam semesta; mekanisme ketergantungan, pengaruh dan mempengaruhi, aksi dan reaksi, sebab dan akibat, yang tidak lagi memerlukan argumen filosofis, siapa pun setakat dan seukuran pengetahuannya dapat mengenal jenis hubungan dan keindahan kesatuan sistem dan mekanisme yang berlaku di alam semesta. Akan tetapi semakin akurat dan luas pengetahuan dan informasi yang kita miliki maka semakin dalam keselarasan dan keindahan sistem penciptaan ini akan kita pahami. Karena itu, kita tidak dapat berkata bahwa di dunia ini terdapat beberapa Tuhan, misalnya air dan hujan memiliki tuhan, banjir dan gempa bumi juga memiliki tuhan yang lain. Memangnya banjir itu apa? Iya lain halnya apabila disebutkan bahwa banjir dan gempa mengikut pada satu sistem, hujan dan pendaran cahaya matahari, perpuataran air dan seterusnya juga mengikuti satu sistem yang lain dan keduanya mengikut pada dua sistem maka kita dapat menerima ucapan ini.[1]

2.     Rahmat dan kasih Ilahi yang bersumber dari kebijaksanaan-Nya menuntut supaya manusia dan seluruh entitas dan makhluk terbimbing kepada kesempurnaan idealnya;[2] akan tetapi perkembangan dan kesempurnaan manusia tidaklah bermakna bahwa manusia dari sisi mana pun harus hidup dalam kesejahteraan, melainkan tuntutan untuk sampai kesempurnaan menandaskan bahwa manusia harus melintasi jalan-jalan yang berliku dan terjal; berhadapan dengan pelbagai kepelikan dan problema, berjibaku dengan masalah kehidupan, untuk sampai pada kesempurnaan, dengan kata lain bahwa seluruh potensi manusia dapat bersemi dalam kondisi-kondisi seperti ini.

3.     Di alam semesta tidak terdapat keburukan absolut (sesuatu dari sisi mana pun buruk dan jelek serta sama sekali tidak mengandung kebaikan) melainkan apabila sesuatu dari satu sisi memiliki keburukan maka dari sisi lainnya ia mengandung kebaikan; dan atas dasar ini kita tidak mampu memandangnya sebagai buruk (sama sekali). Satu operasi medis dari satu sisi sangat menyakitkan namun secara keseluruhan setiap orang yang berakal memandangnya sebagai perbuatan benar dan baik.

4.     Penciptaan urusan-urusan yang tidak menyenangkan dan secara sepintas buruk di alam ini juga memiliki hikmah yang lain yang secara global akan kita sebutkan di sini:[3]

  1. Apabila pelbagai anugerah yang diberikan itu secara berketerusan dan sifatnya monoton maka nilai anugerah tersebut telah jatuh. Jika pada seluruh usia manusia tidak pernah jatuh sakit maka sekali-kali nilai kesehatan tidak akan pernah ia rasakan. Sejatinya hidup seperti ini adalah hidup monoton, membosankan dan terkadang mematikan. Mengapa dunia ini sedemikian indah dan menawan? Mengapa lanskap hutan-hutan yang tumbuh di kaki-kaki bukit dan aliran sungai-sungai yang melintas dari sela-sela pohon kecil dan besar sedemikian menarik dan memesona? Satu alasan yang jelas karena tiadanya keseragaman dan monoton ini. Mekanisme “cahaya” dan “kegelapan”, datang dan pergi, siang dan malam yang ditekankan al-Qur’an sebagai salah satu hasil pentingnya adalah berakhirnya kehidupan monoton dan monokrom seluruh manusia. Sebagian kesulitan dan peristiwa memilukan membuahkan hasil dengan memberikan semangat kepada yang lain, memandang kesulitan dan persitiwa memilukan itu sebagai indah dan dapat ditolerir dan akan semakin menampakkan nilai-nilai pelbagai kenikmatan. Karena itu, kendati secara lahir alam ini buruk dan nampak tidak selaras namun pada batinnya tidak lain mengandung keindahan dan rahmat Tuhan.

  2. Apabila bukan karena keburukan dan kejelekan yang tampak secara lahir ini maka manusia sekali-kali tidak akan bersemangat untuk mencari tahu alam semesta dan dunia di sekelilingnya. Mengenal alam semesta yang hasilnya pengenalan lebih terhadap manusia dan Tuhan sedemikian berharga dan bernilai sehingga seluruh alam semesta tidak ada nilainya sama sekali di hadapan pengenalan tersebut seperti sebiji intan berlian yang dilemparkan di atas tanah dan batu yang berserakan sana-sini kemudian sebiji berlian tersebut ditemukan. Apa yang ada di alam ini seluruhnya merupakan pendahuluan sehingga manusia menyadari dan memahami; seorang manusia yang bebas memilih menuntut supaya kesempurnaan ditemukan berdasarkan pilihannya sendiri. Seluruh aib dan keburukan ini harus ada sehingga tersedia ruang bagi manusia untuk berkembang dan menyempurna. Karena itu, alam semesta ini memiliki Tuhan yang Esa dan pengasih. Setiap fenomena dan entitas pada kapasitas wujudnya adalah indah dan baik.[IQuest]



[1]. Syenâhkt-e Islâm, Syahid Behesyti Et al, Teheran, Daftar-e Nasyr Farhangg-e Islami, Cetakan Ketujuh, 1370 S, hal. 55-86; Ma’ârif Qur’ân, Ustad Muhammad Taqi Misbah Yazdi, Qum, Jami’a Mudarrisin, Cetakan Kedua, 1374 S, hal. 84-85 dan 92093; Muhadharât fi al-Ilahiyyât, Ustad Ja’far Subhani (ringkasan oleh Ali Rabbani Gulpaigani), Qum, Jami’a Mudarrisin, Cetakan Keenam, 1418 H, hal. 21; Bidâyat al-Ma’ârif al-Ilahiyyah fi Syarhi Aqâid al-Imâmiyah, Sayid Muhsin Kharrazi, Qum, Jami’a Mudarrisin, Cetakan Pertama, hal. 37.  

[2]. Kasyf al-Murâd fi Syarhi Tajrid al-I’tiqâd, Allamah Hilli, riset oleh Allamah Hasan Hasan Zadeh Amuli, Qum, Jami’a Mudarrisin, Cetakan Kedelapan, 1419 H, hal. 444-449; Taqrib al-Ma’ârif fi al-Kalâm, Syaikh Taqiyuddin Abi Al-Silah Halabi, riset oleh Ridha Ustadi, Qum, Jami’a Mudarrisin, 1411, hal. 186.  

[3]. 50 Dar Ushul Aqâid barâye Jawânân, Ustad Nashir Makarim Syirazi, Qum, Matbu’ati Hadaf, Cetakan Keempat, 1370 S, hal. 93-170; Mabâni Tafakkur Syiah, Muhammad Ridha Muzhaffar, terjemahan Dr. Jamal Musawi, Teheran, Kitabkhane Buzurgh Islami, hal. 43-49.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261252 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246366 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230153 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215022 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176347 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171637 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168133 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158190 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140983 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134061 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...