Advanced Search
Hits
10582
Tanggal Dimuat: 2011/11/02
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimanakah al-Qur’an itu?
Pertanyaan
Bagaimanakah al-Qur’an itu?
Jawaban Global

Al-Qur’an adalah kitab samawi yang berasal dari sisi Tuhan. Kitab samawi ini diturunkan kepada manusia untuk melenggangkan langkahnya menuju Tuhan melalui nabi pamungkas Muhammad bin Abdullah. Al-Qur’an adalah mukjizat abadi Rasulullah Saw. Kitab ini diturunkan selama 23 tahun melalui wahyu secara gradual dan perlahan kepada Rasulullah Saw.

Rasulullah Saw membacakan ayat-ayat al-Qur’an bagi masyarakat. Daya tarik ayat-ayat al-Qur’an telah menggiring orang-orang untuk memeluk Islam. Al-Qur’an memiliki kumpulan 114 surah dan dari 114 surah ini mencakup 6205 ayat dan seluruh ayat ini secara keseluruhan terangkai dalam, kurang lebih, 77807 kalimat dan dari kalimat ini 45653 adalah ayat-ayat Makki dan 32154 adalah ayat-ayat madani.

Mengingat bahwa al-Qur’an merupakan kitab samawi yang terakhir untuk memberikan petunjuk kepada manusia maka kitab ini juga merupakan kitab paling sempurna yang dapat dijadikan petunjuk dan pedoman menuju Allah Swt.

Jawaban Detil

Al-Qur’an adalah kitab samawi yang berasal dari sisi Tuhan. Kitab samawi ini diturunkan kepada manusia untuk melenggangkan langkahnya menuju Tuhan melalui nabi pamungkas Muhammad bin Abdullah. Al-Qur’an adalah mukjizat abadi Rasulullah Saw. Kitab ini diturunkan selama 23 tahun melalui wahyu secara gradual dan perlahan kepada Rasulullah Saw.

Rasulullah Saw membacakan ayat-ayat al-Qur’an bagi masyarakat. Daya tarik ayat-ayat al-Qur’an telah menggiring orang-orang untuk memeluk Islam. Al-Qur’an memiliki kumpulan 114 surah dan dari 114 surah ini mencakup 6205 ayat dan seluruh ayat ini secara keseluruhan terangkai dalam, kurang lebih, 77807 kalimat dan dari kalimat ini 45653 adalah ayat-ayat Makki dan 32154 adalah ayat-ayat madani. [1]

Mengingat bahwa al-Qur’an merupakan kitab samawi yang terakhir untuk memberikan petunjuk kepada manusia maka kitab ini juga merupakan kitab paling sempurna yang dapat dijadikan petunjuk dan pedoman menuju Allah Swt.

Untuk mempekenalkan al-Qur’an maka kita harus merujuk sendiri kepada al-Qur’an. Tatkala kita merujuk kepada al-Qur’an, kita saksikan bahwa kitab agung ini menyebutkan sifat-sifat untuk dirinya. Sifat-sifat ini adalah indikasi atas sebagian hakikatnya. Sebagian dari sifat-sifat itu adalah sebagai berikut:

1.              “Dzalika al-kitâb la raiba fihi hudan lil muttaqin.” [2]

Pada ayat ini, al-Qur’an memperkenalkan dirinya sebagai sebuah kitab yang tidak memiliki setitik pun keburaman. Apabila kita merujuk pada bukti-bukti dan dokumen-dokumen sejarah maka akan kita jumpai bahwa hanya al-Qur’an yang bertutur kata demikian. Kita tidak akan menjumpai kitab lainnya yang melontarkan klaim menakjubkan seperti ini. Karena itu, sifat pertama al-Qur’an adalah tiadanya keburaman dan kesuraman yang dapat disingkirkan yang dapat ditemukan padanya.

2.              Setelah itu al-Qur’an menandaskan dirinya sebagai, “hudan lil muttaqin.” Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.”

3.              Hadza bashâir min Rabbikum wa hudan wa rahmatun li qaumi Yuqinun.” [3]  

4.              “Hadza bashâir linnâs wa hudan wa rahmatun li qaumi Yuqinun.” [4]  

5.              Qad ja’akum minaLlâh nurun wa Kitâb Mubin, yahdi bihiLlâh manittaba’ ridhwanahu subul al-salâm wa yukhrijuhum min al-zhulumât ila al-nur bi idznihi wa yahdihim ila shirât mustaqim.” [5]

 

Pada ayat-ayat ini terpendam beberapa poin yang memperkenalkan al-Qur’an:

A.             Kitab ini adalah kitab petunjuk, rahmat, pedoman dan cahaya.

B.             Barang siapa yang merujuk kepada kitab yang tiada keraguan di dalamnya maka ia akan memperoleh petunjuk.

C.             Orang-orang bertakwa, kaum beriman, para pemilik keyakinan memiliki kedudukan tinggi pada kitab ini.

 

Rasulullah Saw secara resmi melontarkan tantangan atas al-Qur’an. Artinya Rasulullah Saw mengklaim bahwa al-Qur’an bukan merupakan hasil karyanya melainkan hasil karya Tuhan. Karya yang tiada seorang pun manusia yang dapat melakukannya atau menghadirkan semisalnya. Apabila kalian tidak percaya maka silahkan Anda lakukan. Silahkan Anda meminta tolong kepada siapa pun untuk memunculkan yang semisal dengan al-Qur’an. Namun ketahuilah bahwa apabila jin dan manusia bahu membahu untuk menghadirkan yang semisal dengan al-Qur’an maka mereka tidak pernah mampu melakukan hal itu. Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” (Qs. Al-Isra [17:88)

Ayat ini dengan nada tegas dan lugas melontarkan tantangan kepada seluruh penghuni semesta, besar dan kecil, Arab dan Ajam, seluruh manusia bahkan seluruh makhluk berakal selain manusia, cendekiawan, filosof, sastrawan, sejarawan, orang-orang jenius dan lain sebagainya tanpa kecuali. Al-Qur’an menyatakan bahwa apabila Anda berpikir bahwa al-Qur’an bukan merupakan firman Allah Swt dan ciptaan otak manusia, Anda juga manusia, maka datangkanlah yang semisal dengannya.

Lontaran tantangan ini disebut secara teknis oleh para teolog sebagai “tahaddi” yang merupakan salah satu rukun setiap mukjizat. Kapan saja terdapat ungkapan seperti ini maka kita memahami dengan baik bahwa masalah tersebut adalah terkait dengan mukjizat. [6]

Al-Qur’an menawarkan hal-hal dan makna-makna yang luas sedemikian dikemukakan sehingga kemudian menjadi sumber ilham dan insprasi baik bagi para filosof juga bagi para ahli hukum, juris, guru-guru akhlak, sejarawan dan lain sebagainya. Di samping itu, al-Qur’an mempersembahkan ungkapan terindah terkait dengan hubungan antara Tuhan dan manusia.

Al-Qur’an membenarkan Taurat dan Injil. Namun juga menyatakan bahwa kitab-kitab ini telah mengalami penyimpangan dan telah diotak-atik manusia. Al-Qur’an menandaskan kesalahan-kesalahan dua kitab ini dalam masalah ketuhanan, dalam kisah-kisah para nabi dan pada sebagian aturan-aturan. Al-Qur’an menyucikan Tuhan dari segala sesuatu seperti bergulat dan meluruskan tuduhan keji yang disebutkan dalam kitab-kitab sebelumnya terhadap para nabi. Hal ini dengan sendirinya merupakan dalil lainnya atas kebenaran kitab suci ini. [7]

Kaum Muslimin semenjak kemunculan Islam hingga masa kini telah menunjukkan kepedulian dan perhatian tiada bandingnya dalam masalah al-Qur’an yang merupakan tanda ketakjuban mereka terhadap al-Qur’an. Al-Qur’an ditulis pada masa Rasulullah Saw melalui sekelompok orang yang ditugaskan oleh Rasulullah Saw – yang dikenal dengan nama “penulisan wahyu.” Di samping itu, kebanyakan kaum Muslimin, pria dan wanita, besar dan kecil, memiliki semangat luar biasa untuk menghafal seluruh atau kebanyakan dari ayat-ayat al-Qur’an. Mereka membaca al-Qur’an dalam salat mereka dan bertilawah pada selain salat untuk meraih pahala bacaannya, mendapatkan kelezatan bacaannya dan mendapatkan ketenangan ruh tatkala mendengarkan bacaannya.  

Kecintaan kaum Muslimin terhadap al-Qur’an telah menjadi sumber satu silsilah ilmu sastra dan rasional yang sekiranya kalau bukan karena al-Qur’an ilmu-ilmu ini tidak akan pernah dikenal manusia. Al-Qur’an dalam genre dan gaya bahasanya juga tiada bandingnya. Genre al-Qur’an bukan puisi juga bukan prosa. Al-Qur’an bukanlah puisi karena tidak memiliki timbangan dan tidak bersajak. Genre dan metode al-Qur’an belum pernah ada sebelumnya dan juga tidak akan pernah ada. Artinya tiada seorang pun yang pernah bertutur kata dengan model seperti ini dan juga tidak akan ada orang yang dapat meniru gaya bahasa al-Qur’an meski dengan seluruh tantangan dan seruan untuk menulisnya.

Pendeknya kaum Muslimin pada setiap masa sesuai dengan segala fasilitas pemikiran dan praktisnya terpengaruh kecintaan dan kerinduan yang mendalam kepada kitab samawi ini. Mereka mempelajari al-Qur’an seperti menghafalnya, membacanya di hadapan para guru tajwid dan qiraah, mempelajari tafsir makna-maknanya, penjelasan dan ulasan bahasa al-Qur’an dalam kitab-kitab bahasa, menghitung ayat-ayat dan kalimat-kalimat dan bahkan huruf-huruf yang digunakan dalam al-Qur’an, menelisik makna-maknanya dan memanfaatkannya dalam masalah-masalah Hukum, Etika, Sosial, Filsafat, Irfan dan lain sebagainya. [8] [IQuest]

 

Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat indeks terkait berikut ini:

Kemujizatan al-Qur’an, 4295 (Site: 4537)

Revelasionalnya al-Qur’an, 6951 (Site: 7052)

Pengumpulan al-Qur’an, 4309 (Site: 4576)

Pewahyuan al-Qur’an, 5542 (Site: 5822)

Pengumpulan al-Qur’an oleh Rasulullah Saw, 1625 (Site: 1632)

Syarat-syarat Memahami Ayat-ayat al-Qur’an, 193 (Site: 2511)

Tiadanya Distorsi pada al-Qur’an, 10866 (Site: 10801)

Tantangan al-Qur’an, 4674 (Site: 4942)



[1] . Silahkan lihat site Daneshname Ma’udhui Qur’an (Ensiklopedia Tematis al-Qur’an).  

[2] . Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”    (Qs. Al-Baqarah [2]: 2 - 3)  

[3] .     “Al-Qur’an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Qs. Al-A’raf [7]:203)

[4] .     “(Al-Qur’an dan syariat) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” (Qs. Al-Jatsiyah [45]:20)

[5] . “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Qs. Al-Maidah [5]:15-16)  

[6] . Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 2, hal. 274, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, Cetakan Pertama 1374 S.

[7] . Murtadha Muthahhari, Majmu’-ye Âtsâr, jil. 2, hal. 212-213, Shadra, Teheran, Cetakan Keempat, 1380 S.

[8] . Ibid.  

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261252 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246366 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230153 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215022 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176347 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171637 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168133 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158190 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140983 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134061 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...