Please Wait
9782
Sebab utama gerakan dan perlawanan Imam Husain As adalah untuk menghidupkan agama dan menunaikan tugas amar makruf dan nahi mungkar. Perlawanan Imam Husain melawan penguasa tiran adalah dengan maksud untuk melenyapkan pemikiran keliru yang menyebar di kalangan kaum Muslimin yang meyakini bahwa khalifah dan penguasa Islam, siapa pun dia dan apa pun kejahatannya, maka ia tetap adalah seorang khalifah Tuhan dan wajib ditaati.
Dalam perspektif ini, kebangkitan dan perlawanan Imam Husain berhasil meraih kemenangan dan menuai hasilnya. Untuk merealisir mayoritas tujuan-tujuan mulia Islam dan sampainya masyarakat kepada seluruh kebaikan dan terlaksananya seluruh hukum-hukum syariat maka hal itu bergantung pada pembentukan pemerintahan Islam. Sekiranya Imam Husain As berhasil membentuk pemerintahan tersebut dan menurunkan para penguasa tiran maka tujuan-tujuan akan diraih dan di samping masyarakat Islam dapat menyeruput manfaat dari anugerah tersebut, wajah asli Islam secara praktis akan ditampilkan kepada umat manusia. Gerakan seperti ini merupakan setinggi-tingginya nilai tabligh dalam menyebarkan Islam yang amat disayangkan tidak terealisir.
Dalam menjawab pertanyaan ini, poin pertama yang harus diperhatikan adalah bahwa setiap Muslim harus mengenal dan menunaikan apa yang menjadi tugas-tugasnya di hadapan Allah Swt bukan memikirkan hasil yang diperoleh dari melakukan sebuah perbuatan. Apabila tugasnya telah diketahui maka ia harus bertawakkal kepada kekuasaan nir-batas Allah Swt dan mengerahkan seluruh energi dan tenaganya untuk menunaikan tugas tersebut. Setelah menunaikan apa yang menjadi tugasnya, apa pun yang menjadi hasilnya maka hal itu merupakan kebaikan bagi hamba saleh Ilahi.
Namun terkait dengan realisasi mayoritas tujuan mulia Islam dan sampainya masyarakat pada seluruh kebaikan dan keluhuran budi pekerti maka pelaksanaannya bergantung sepenuhnya pada pembentukan pemerintahan Islam. Para Imam Maksum As senantiasa menjadikan pembentukan pemerintahan Islam dan pengambil alihan kepengurusan masyarakat sebagai salah satu tugas utama. Apabila terdapat suatu masa mereka tidak melakukan hal tersebut maka hal itu disebabkan situasi dan kondisi masyarakat tidak mendukung demikian juga tiadanya kesiapan pada masyarakat.
Kalau tidak demikian, pemerintahan qua pemerintahan, sama sekali tidak bernilai di hadapan para wali Allah dan Imam Maksum As; lantaran mereka tidak menaruh perhatian terhadap dunia. Pemerintahan penting dan signifikan bagi mereka karena dapat menjadi media implementasi hukum-hukum agama dan syariat samawi. Hal ini sepenuhnya bergantung pada adanya pemerintahan bersih, saleh dan berkuasa. Karena apabila para aparat pemerintahan, mengetahui dan menjalankan aturan dengan baik, maka masyarakat akan menjadikan keadilan sebagai poros dan mengalami kemajuan. Meski pada setiap masa karena adanya orang-orang jahat, fasik, pragmatis atau sebagian orang-orang lugu dan tidak mengetahui apa yang menjadi tugasnya, banyak muncul keonaran dan problema di tengah masyarakat.
Dari sisi lain, apabila masyarakat berada dalam kekuasaan dan pemerintahan orang-orang jahat, maka ruang bagi segala jenis kejahatan akan terbuka dan masyarakat yang mematuhi para pemimpin seperti ini maka sekali-kali tidak akan mencicipi lezatnya kebahagiaan. Demikianlah risalah yang diusung oleh Imam Husain As. Imam Husain As sendiri bersabda, “Aku tidak bangkit mengadakan perlawanan untuk keperluan sia-sia, dan bukan untuk tujuan pribadi, (juga) bukan untuk membuat kerusakan dan keonaran, melainkan untuk mencari perbaikan (islah) bagi umat datukku. Aku ingin menunaikan tugas amar makruf dan nahi mungkar serta meneladani sirah datuk dan ayahku.”[1]
Dengan kata lain, sebab utama gerakan dan perlawanan Imam Husain As adalah untuk menghidupkan kewajiban amar makruf dan nahir mungkar serta mengusung perjuangan melawan penguasa tiran dengan maksud melenyapkan pemikiran keliru yang berkembang dalam keyakinan kaum Muslimin bahwa khalifah dan penguasa Islam, siapa pun dia, dan apa pun kejahatan yang dilakukannya maka ia tetap seorang khalifah Tuhan dan harus ditaati.
Dalam perspektif ini, kebangkitan dan perlawanan Imam Husain As meraih kemenangan dan menuai hasil gemilang; karena Imam Husain As dengan kebangkitan abadinya telah berhasil, dalam masa yang panjang, melenyapkan kekuasaan seorang khalifah yang pikiran, jalan dan metodenya menyimpang dari ajaran Islam. Di samping itu, perlawanan Imam Husain adalah untuk memahamkan kepada kaum Muslimin bahwa seorang khalifah secuil pun tidak memiliki hak untuk membuat aturan atau menduduki pemerintahan tanpa ada sedikit pun kelayakan pada dirinya. Pembuatan hukum dan aturan sepenuhnya diatur dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw dan segala sesuatu yang berujung kepada keduanya, apabila bukan karena gerakan Imam Husain As maka kebanyakan hukum-hukum Islam yang sampai kepada kita akan mengalami perubahan dan penyimpangan sebagaimana kondisi kaum Kristian dan agama mereka dewasa ini.
Karena itu, Imam Husain As bangkit berdiri di hadapan orang-orang yang mempermainkan hukum-hukum agama Islam yang dijalankan oleh para pendusta dan orang-orang jahat. Tentu dari sudut pandang ini, kebangkitan dan perlawanan Imam Husain mencapai kemenangan dan menampakkan wajah asli Islam bagi setiap orang yang mencari kebenaran. [IQuest]