Advanced Search
Hits
15523
Tanggal Dimuat: 2012/03/14
Ringkasan Pertanyaan
Apakah penyebab pengingkaran terhadap Tuhan karena kegagalan dalam memahami dalil-dalil adanya Tuhan?
Pertanyaan
Apakah penyebab pengingkaran terhadap Tuhan karena kegagalan dalam memahami dalil-dalil adanya Tuhan?
Jawaban Global

Sudah merupakan kenyataan bahwa meski para nabi Ilahi, pada masanya, telah berusaha mengajak orang-orang kafir kepada Tuhan, dengan segala hikmah dan argumen-argumennya yang meyakinkan, namun mereka tetap memilih menjadi kaum ingkar kepada Tuhan. Mereka memilih menjadi kaum ingkar yang menolak menerima kebenaran, bukan karena para nabi tidak mampu memberikan argumen-argumen yang cukup meyakinkan atau dalil-dalil para pengingkar kesemuanya belum dibantah, melainkan karena sikap keras kepala dan membangkang yang mereka tunjukkan di hadapan argumen-argumen meyakinkan ini.

Jawaban Detil

Pelbagai objeksi dan kritikan yang dilontarkan oleh kaum ingkar atau orang-orang ragu terkait dengan keberadan Tuhan, sama sekali tidak bersandar pada paradigma yang benar. Namun demikian, akhir dari pelbagai objeksi dan kritikan ini juga tidak dapat digambarkan. Artinya kritikan seperti ini tidak akan ada habisnya; karena bahkan dengan argumen yang paling meyakinkan sekali pun orang-orang ingkar tidak akan mau menerima kebenaran.

Syarat menerima kebenaran adalah ketika hati telah tersinari cahaya iman dan yakin. Sepanjang hati belum lagi terpendari cahaya iman dan yakin, maka kebenaran tidak akan pernah dapat diterima. Keyakinan hati juga tidak akan diperoleh semata-mata dengan pembahasan-pembahasan filosofis.

Dengan demikian, seorang Muslim tidak mengemban taklif bahwa untuk mencari keyakinan ia harus menginduksi seluruh dalil para pengingkar Tuhan dan menjawab satu per satu kritikan yang mereka lontarkan sehingga menjadi mantap hatinya bahwa tiada lagi dalil untuk mengingkari Tuhan. Taklif seperti ini tidak dibebankan kepada setiap Muslim. Mengingat pada akhir setiap argumentasi dan penalaran tetap terdapat kemungkinan akan muncul seseorang yang mengkritisi argumentasi tersebut.

Umumnya para pengingkar ini, menyampaikan ucapan-ucapan yang sama seperti para penentang di masa para nabi sebagaimana yang disinyalir dalam al-Qur’an berikut ini:

  1. “Dan apabila dikatakan (kepadamu), ‘Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya’, niscaya kamu menjawab, ‘Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu. Kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya).” (Qs. Al-Jatsiyah [45]:32)
  2. Mereka berkata (kepada Nabi Syuaib As), “Hai Syu‘aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena kabilah kecilmu itu, tentulah kami telah merajammu, sedang kamu pun bukanlah seorang yang kuat menghadapi kami.” (Qs. Al-Hud [11]:91)
  3. “Mereka berkata (kepada Nabi Nuh As), “Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami. (Cukup sudah semua ini). Datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” (Qs. Al-Hud [11]:32)

 

Karena itu, kita saksikan para nabi Ilahi dengan segala hikmah dan argumen meyakinkan yang mereka sodorkan tetap diingkari oleh orang-orang kafir. Hal ini menunjukkan pembangkangan para pengingkar yang enggan menerima kebenaran. Masalahnya bukan karena mereka memiliki dalil-dalil yang cukup atau dalil-dalil para pengingkar kesemuanya belum dibantah, melainkan karena sikap keras kepala dan membangkang yang mereka tunjukkan di hadapan argumen-argumen meyakinkan ini. [iQuest]

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261259 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246373 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230162 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215026 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176357 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171647 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168137 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158224 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140990 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134075 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...