Advanced Search
Hits
7400
Tanggal Dimuat: 2012/11/11
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana kita dapat yakin, seorang ulama yang memberi nasihat dan melakukan ceramah dalam pekerjaannya memiliki kelayakan?
Pertanyaan
Kita hidup dalam lingkungan masyarakat yang dihuni oleh beribu-ribu orang Muslim di dalamnya, banyak juga terdapat ulama-ulama yang kebanyakan dari mereka kita anggap tidak memiliki kelayakan, bagaimana kita dapat mempercayakan dengan keadaan seperti ini, apakah dalam kepercayaan Syiah ulama yang memberi nasehat dan ceramah memiliki kelayakan terhadap pekerjaan ini?
Jawaban Global
Berdasarkan ajaran Islam atas keumuman masyarakat adalah perlu untuk memahami agama, ataukah dengan usaha sendiri meneliti dan meriset ilmu terhadap hukum-hukum Ilahi, ataukah merujuk kepada ulama-ulama agama dan karena kebanyakan orang tidak mampu menjadi fakih dalam persoalan-persoalan agama dengan sendirinya oleh karenanya kita harus merujuk kepada ulama, para Imam Maksum As telah menjelaskan standar (kriteria) untuk mengenal ulama yang pantas yang memberikan kemudahan bagi orang-orang Syiah untuk dapat mengakses ulama-ulama saleh dan layak; contohnya empat kriteria: ulama yang menjaga hawa nafsu dan pembela agama, menentang hawa nafsunya,  menaati perintah Allah sehingga dengan empat kriteria ini diwajibkan bagi orang-orang awam untuk bertaklid kepadanya.
Di samping itu, para Imam Maksum As mengatakan: Hikmah adalah pengetahuan orang-orang Mukmin yang hilang, temukanlah (manfaatkanlah) dimanapun dia berada dan ambillah meskipun di tengah-tengah orang kafir.
 
Jawaban Detil
Untuk jawaban yang lebih jelas perlu menyebutkan beberapa poin:
  1. Nilai ilmu pengetahuan seorang alim; Allah Swt dalam al-Qur'an berfirman mengenai keutamaan ilmu dan peranan seorang alim (orang yang berpengetahuan).
 
«هَلْ يَسْتَوِي الَّذينَ يَعْلَمُونَ وَ الَّذينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّما يَتَذَكَّرُ أُولُوا الْأَلْبابِ»
“Katakanlah, apakah sama orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui?" (Qs. al-Zumar [39]:9)
Di ayat lain Allah Swt berfirman:
«يَرْفَعِ اللهُ الَّذينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَ الَّذينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجاتٍ وَ اللهُ بِما تَعْمَلُونَ خَبيرٌ»
"Allah swt akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan." (Qs. al-Mujadilah [58]:11)
Dalam riwayat secara jelas dikemukakan tentang keutamaan ilmu pengetahuan dan alim serta perlunya merujuk kepada orang alim.
Nabi Saw bersabda: "Barang siapa yang belajar kepada ahli nya dan mengamalkannya, maka dia adalah orang-orang yang selamat".[1]
Nabi Saw juga bersabda: "Memandang wajah seorang ulama adalah ibadah",[2] dan ditempat lain dijelaskan mengenai keutamaan seorang penuntut ilmu: "Menuntut ilmu bagi muslim laki-laki dan perempuan adalah satu kewajiban."[3]
  1. Semua ayat-ayat dan riwayat Islam dipahami bahwa pedoman Islam adalah pedoman abadi dan kekal, dan ajaran-ajarannya sampai hari kiamat tetap berjalan dan berlaku, oleh karenanya perlu bagi manusia mengetahui seluruh ajaran-ajaran  dan untuk mencapai pedoman ini hanya ada dua cara; atau orang itu sendiri dengan sumber daya keilmuannya merujuk ke referensi-referensi fikih dan agama serta mengeluarkan hukum-hukum dan persoalan-persoalan dari referensi-referensi tersebut, dan jika dia tidak memiliki kemampuan akan hal tersebut merujuk kepada ahlinya.[4]
  2. Nabi Saw dan para Imam Maksum As telah menjelaskan untuk menentukan kriteria ulama yang kompeten, kita akan sebutkan beberapa contoh:
Terkait dengan ayat:
«فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتابَ بِأَيْدِيهِمْ، ثُمَّ يَقُولُونَ هذا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ»
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu mereka berkata, “Kitab ini berasal dari sisi Allah.” (Qs. Al-Baqarah [2]:79)
Imam Hasan Askari As mengatakan: “Ayat ini diturunkan untuk kaum Yahudi.”
Seorang laki-laki berkata kepada Imam Shadiq As: “Jika itu adalah kelompok biasa (umum) dari Yahudi, dan mereka belajar dari ulama-ulama mereka (orang-orang Yahudi), maka mengapa mereka yang bertaklid kepada ulama-ulama Yahudi tersebut dikutuk?Memangnya Yahudi awam tidak seperti orang-orang biasa kita juga yang bertaklid kepada ulama?” Imam Shadiq As menjawab: “Orang biasa kita dan orang-orang biasa yahudi di satu sudut pandang memiliki kesamaan dan pada sudut pandang lainnya berbeda. Sisi persamaannya yaitu Allah mengutuk orang-orang biasa yang bertaklid kepada mereka sama halnya orang-orang awan mereka (Yahudi) yang dikutuk. Sedangkan sisi perbedaannya meskipun orang-orang awan Yahudi mengetahui bahwa ulama mereka berbohong, memakan makanan yang haram, dapat disuap dan memalsukan hukum-hukum Tuhan mereka yakin bahwa orang-orang yang melakukan hal seperti itu adalah fasik dan tidak pantas mengikuti ulama sebagai penghubung antara Sang Khalik dan makhluk nya, orang awam kita juga jika melihat ulamanya fasik, fanatik bukan pada tempatnya, cinta dunia dan haram namun masih tetap saja mengikuti nya, mereka sama saja dengan kaum yahudi yang dikarenakan bertaklid kepada ulamanya yang fasik Allah Swt mencelanya.
Namun, seorang ulama yang menjaga hawa nafsu dan pembela agama, menentang hawa nafsunya,  menaati perintah Allah maka wajib bagi orang-orang awam untuk bertaqlid kepadanya. Dan hal ini hanya sebagian dari orang-orang fakih bukan semuanya. Jadi jika siapa saja dari ulama yang melakukan perbuatan jelek dan buruk, dan telah fasik, jangan menerima apa yang dikatakannya dan tidak menghormatinya".[5]
Rasulullah Saw juga bersabda: "Janganlah kamu bersama orang alim sembarangan, kecuali orang alim tersebut mengajak kamu dari 5 hal yang buruk menuju kepada 5 hal yang baik: dari ragu menjadi yakin, dari takabbur kepada tawadhu, dari riya dan pamer kepada keikhlasan, dari bermusuhan dan dengki kepada kebaikan dan dari kecendrungan kepada dunia menjadi berpaling darinya.”[6]
  1. Berdasarkan ajaran Islam, ilmu, pengetahuan dan hikmah adalah bagian khazanah orang-orang Mukmin yang hilang maka dimanapun ia menemukan khazanahnya yang hilang maka hendaknya ia mengambilnya."[7] Artinya seorang Mukmin mengejar ilmu pengetahuan dan hikmah yang ada dalam dirinya, dan setiap perkataan yang berdasarkan akal dan hikmat akan diterima olehnya, dan mengikut kepada Imam Ali AS dengan mendengarkan perkataan dan perbuatannya bukan melihat siapa yang berkata.[8]
 
Tentu saja metode ini harus dengan mengetahui sifat-sifat dan karakteristik  serta kelakuan pembicara tersebut, dan perkataan orang tersebut bertentangan dengan kelakuannya, meskipun perkataan nya berdasarkan ilmu dan hikmat namun dalam standar pengaruhnya (terhadap orang) akan berkurang, namun dalam hal inilah berdasarkan ajaran agama kita dapat memanfaatkan hikmat dan keilmuan nya. [iQuest]
 

[1]. Awali al-La'ali, jil. 1, hal. 77; kâfi, jil. 1, hal. 46.
[2]. Bihârul Anwâr, jil. 1, hal. 195.
[3]. Tanbih al-Khawâtir, jil. 2, hal. 176.
[4]. Rahnemâyi Hakikat, Ayatullah Ja'far Subhani, hal. 577.
[5]. Al-Hayâ, terjemahan Ahmad âram, jil. 2, hal. 571.
[6]. Bihâr al-Anwâr, jil. 1, hal. 38.
[7]. Al-Kâfi, jil. 2, hal. 571.
 «سَهْلُ بْنُ زِيَادٍ عَنْ بَكْرِ بْنِ صَالِحٍ عَنِ ابْنِ سِنَانٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شِمْرٍ عَنْ جَابِرٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ ع قَالَ الْحِكْمَةُ ضَالَّةُ الْمُؤْمِنِ فَحَيْثُمَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ ضَالَّتَهُ فَلْيَأْخُذْهَا »
[8]. Ghurar al-Hikam, hal. 58.
 «خذ الحكمة ممن أتاك بها و انظر إلى ما قال و لا تنظر إلى من قال»
..
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261252 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246366 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230153 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215022 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176347 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171637 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168133 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158190 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140983 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134061 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...