Advanced Search
Hits
94238
Tanggal Dimuat: 2010/04/08
Ringkasan Pertanyaan
Apa arti “Fatimah” itu? Dan mengapa Rasulullah Saw memilih nama ini untuk putri tunggalnya?
Pertanyaan
Pengetahuan saya tentang nama-nama sangat minim. Saya kira seluruh orang tahu bahwa “Fatimah” itu adalah putri Rasulullah Saw dan tentu saja nama ini memiliki makna khusus dan menyeluruh. Persisnya apa makna “Fatimah” itu dan mengapa Rasulullah Saw memilih nama ini untuk putri tunggalnya?
Jawaban Global

Tentu saja tidak mesti setiap nama dibuat untuk melambangkan satu makna khusus dan mencerminkan pelbagai dimensi kepribadian pemilik nama, melainkan cukup bahwa nama tersebut tidak memuat nama yang mengandung arti kemusyrikan dan antinilai.

Akan tetapi, terkait dengan para wali Allah, seperti Hadhrat Fatimah Zahra Salamullah ‘alaiha, dimana nama-nama mereka diilhamkan dari alam gaib, tentu saja nama ini memiliki beberapa poin penting yang selaras dan senada dengan tipologi pemilik nama tersebut.

Nama Fatimah yang akar katanya dari kata “fa-tha-ma” bermakna terpisahnya atau tercerabutnya sesuatu; sesuai dengan lisan riwayat; terpisahnya atau tercerabutnya puan besar ini dari segala jenis keburukan dan ketercelaan dan juga bermakna bahwa beliau akan menyelamatkan para pecinta sejatinya dari api neraka.

Jawaban Detil

Pertanyaan ini dapat dijawab dari dua sudut pandang:

1.     Apakah setiap nama yang diberikan untuk setiap orang; bahkan putra-putri Nabi dan para imam; harus memiliki dalil khusus dan merupakan perlambang pelbagai dimensi eksistensial pemilik nama tersebut?

2.     Apakah Rasulullah Saw ketika memilih nama Fatimah untuk putrinya memiliki dalil khusus dan apakah nama ini merupakan penjelas satu subjek tertentu?

 

Terkait dengan bagian pertama, harus dikatakan bahwa seperti yang dinukil dari para Imam Maksum bahwa memilihkan nama baik dan pantas untuk anak-anak adalah kebaikan pertama baginya[1] dan jelas bahwa orang tua, dengan ragam kecenderungan dan selera, memilih ragam nama untuk anak-anak mereka. Agama Islam, kendati banyak menganjurkan dalam masalah ini, namun anjuran ini tidak bersifat wajib dan mesti dilaksanakan. Dan setiap orang boleh, sepanjang nama tersebut tidak mengandung arti kemusyrikan dan anti-nilai, meletakkan nama apa pun buat anak-anaknya.[2]

Atas dasar ini, Rasulullah Saw, setelah menyampaikan agama Islam dan menyebarluaskannya, beliau tidak menerapkan kebijakan ini sehingga beliau harus mengganti seluruh nama para sahabatnya dan memilihkan nama baru buat mereka yang menunjukkan keimanan dan keislaman mereka. Adanya nama-nama seperti Ammar, Mus’ab, Miqdad dan sebagiannya di antara para sahabat Rasulullah Saw yang tidak memiliki makna religius pada nama-nama mereka, menandaskan hal ini. Akan tetapi ada sebagian riwayat bahwa Rasulullah Saw hanya mengganti nama-nama para sahabatnya yang menunjukkan kesyirikan dan penyembahan berhala atau yang bermakna tidak terpuji.[3]

Tentu saja, dengan adanya kebebasan bagi setiap orang dalam memilih nama maka sudah sepantasnya mereka memilih nama yang lebih baik dan lebih layak mengamalkan anjuran-anjuran para Imam Maksum As dalam hal ini seperti, salah satu dari riwayat tersebut, berikut ini.

Imam Baqir As bersabda, “Sebaik-baik nama adalah nama yang bermakna penghambaan dan sebaik-baik nama tersebut adalah nama-nama para nabi.”[4]

Apa yang dijelaskan, merupakan sebuah analisis singkat terkait dengan pemberian nama untuk seseorang secara global. Namun sehubungan dengan pertanyaan yang Anda singgung, sebagian nama seperti nama suci “Fatimah” yang merupakan pilihan Allah Swt dan diilhamkan kepada Rasulullah Saw, namanya harus berbeda dari nama-nama lainnya dan pada tataran tertentu menampilkan dimensi-dimensi kepribadian pemilik nama tersebut. Akan tetapi, hal ini tidak memestikan bahwa nama seperti ini, hanya terkhusus secara eksklusif kepada orang tertentu dan tidak memiliki latar sejarah sebelumnya atau terlarang bagi orang lain untuk memilihnya.

Nama “Fatimah” akar katanya dari kata “fa-tha-ma” yang bermakna tercerabutnya dan terpisahnya sesuatu.[5]

Adapun terkait mengapa Rasulullah Saw menamai putra tunggalnya sebagai Fatimah, terdapat sebagian riwayat yang menyoroti masalah ini. Dan mengingat masing-masing riwayat ini menjelaskan satu sisi dari beberapa dalil, tetapi dengan menelaah seluruh riwayat ini, kita tidak jumpai adanya pertentangan di antara riwayat-riwayat ini. Bahkan masing-masing dari riwayat-riwayat tersebut merupakan pelengkap bagi yang lainnya. Atas dasar ini, kami akan menukil riwayat-riwayat tersebut di sini untuk diketahui:

A.    Yunus bin Zhibyan meriwayatkan bahwa Imam Shadiq bertanya kepadaku, “Apakah engkau tahu tafsirnya Fatimah?” Aku berkata, “Tuanku! Silahkan Anda beritahukan tafsirnya?” Beliau bersabda, “Fatimah Sa terpisah dari segala jenis keburukan dan kekotoran (fatamat min al-syarr). Dan apabila Baginda Ali As tidak menikah dengannya, semenjak permulaan penciptaan, tiada seorang pun yang sepadan dan sekufu untuk menikah dengannya!”[6]

B.    Imam Ridha As sesuai nukilan dari ayah-ayahnya, meriwayatkan dari Rasulullah Saw yang bersabda, “Saya memilihkan nama “Fatimah” sebagai nama untuk putriku karena Allah Swt memisahkan api neraka darinya dan dari para pecintanya.”[7]

C.    Imam Baqir As bersabda, “Tatkala Fatimah Sa lahir ke dunia, Allah Swt mewahyukan kepada seorang malaikat supaya nama Fatimah terlontar dari lisan Rasulullah Saw, kemudian Allah Swt berfirman kepada Fatimah Sa bahwa “Aku membinamu dengan ilmu dan pengetahuan dan memisahkanmu dari segala jenis kotoran dan…’”[8]

 

Akhir kata, kita harus tahu bahwa putri mulia Rasulullah Saw sesuai dengan riwayat seluruh kaum Muslimin, baik Sunni atau pun Syiah, bahwa Fatimah Sa adalah belahan jiwa Rasulullah Saw. Mengganggu dan menyakitinya sama dengan menyakiti Rasulullah.[9] Dan nama yang layak dan pantas untuk dipilihkan untuknya sehingga sepenggal dari kepribadiannya dan dimensi-dimensi spiritual puan besar ini, dengan bantuan nama ini, diperkenalkan kepada alam semesta. Atas dasar ini, kami meyakini bahwa Allah Swt memilih nama penuh keberkahan ini baginya. [IQuest]



[1]. Muhammad bin al-Hasan, Hurr ‘Amili, Wasâil al-Syiah, jil. 21, hal. 388-389, riwayat 27374, Muassasah Ali al-Bait, Qum, 1409 H.  

[2].  Ibid.

[3]. Ibid, hal. 390, riwayat 27379.  

[4]. Ibid, hal. 391, riwayat 27381.  

[5]. Ibnu Manzhur, Lisân al-‘Arab, jil. 12, hal. 454.  

[6]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 43, hal. 10, bab 2, riwayat pertama, Muassasah al-Wafa, Beirut, 1404 H.  

[7]. Ibid, hal. 12, riwayat 4

[8]. Ibid, hal. 13, riwayat 9.  

[9]. Shahîh Bukhâri, jil. 4, hal. 219, Dar al-Fikr, Beirut, hal. 1410 H.  

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261164 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246283 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230065 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214940 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176258 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171574 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168059 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158094 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140898 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134009 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...