Advanced Search
Hits
18097
Tanggal Dimuat: 2010/05/13
Ringkasan Pertanyaan
Apa maksud Tuhan memiliki kehendak untuk memberi rahmat dan menyiksa manusia?
Pertanyaan
Dalam Al-Quran disebutkan: "Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya" (Qs. Al-Baqarah [2]:284) Dalam Al- Quran banyak sekali ayat-ayat serupa yang menjelaskan bahwa Tuhan yang berkehendak untuk memberi hidayah dan menyesatkan manusia, serta menyiksa atau merahmati hamba-Nya. Dengan melihat kehendak-Nya itu, lalu apa arti keadilan Tuhan?
Jawaban Global

Dalam banyak ayat-ayat Quran dijelaskan bahwa Allah Swt adalah sebab utama kemuliaan atau kehinaan hamba-Nya, kaya dan miskinnya manusia, siksa atau rahmat para hamba. Demikian juga banyak sekali ayat yang menjelaskan bahwa Dia adalah Zat yang menganugerahkan kemuliaan, rizki, kebahagiaan, rahmat kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa dan ikhlas.

Semua ayat-ayat tersebut tidak bertentangan satu sama lain, dan semuanya saling mengartikan jika dipahami bersama. Karena kehendak dan keinginan Tuhan selalu berdasarkan hikmah dan adil. Jadi, tidak ada pertentangan antara kehendak Tuhan itu dengan keadilan-Nya.

 

Jawaban Detil

Dalam berbagai ayat suci Al-Quran dijelaskan bahwa Dia adalah Zat yang memberi kemuliaan, kehinaan, rizki, kemiskinan, karunia, azab, pahala, dan siksaan kepada hamba-hamba-Nya. Namun tidak hanya itu saja, masih banyak juga ayat-ayat lain yang menegaskan bahwa ketakwaan hamba-hamba berperan penting dalam menentukan nasibnya masing-masing. Ia juga menekankan bahwa kehendak-Nya bergantung pada ikhtiar dan ketakwaan hamba. Setiap hamba bebas berusaha untuk meraih kebahagiaan akhirat, atau sebaliknya, mencari kehinaan dan kesengsaraan.

Lalu apakah ayat-ayat tentang kebebasan manusia dan kehendak Tuhan yang sekaan "menggariskan" nasib manusia saling bertentangan?

Untuk membahas pertanyaan ini, pertama kita harus jelaskan bahwa pertanyaan seperti itu hanya muncul di benak orang-orang yang mengira bahwa kehendak Tuhan sama dengan kehendak manusia. Padahal tidak, karena kehendak Tuhan berbeda dengan kehendak hamba-Nya. Kehendak manusia bersumber dari keinginan-keinginan hasrat dan ketertarikan jiwa, yang mungkin saja masuk akal atau tidak, dan bahkan sering kali keinginan itu adalah nafsu yang tak masuk akal.

Adapun kehendak dan keinginan Tuhan bersumber dari hikmah dan keadilan yang takkan pernah berubah sampai kapanpun. Karena Tuhan hanya memberlakukan segala sesuatu berdasarkan aturan sebab akibat yang penuh hikmah, dan sunah (aturan) ini tidak akan pernah berubah.

Dengan penjelasan ini, maka jelas sudah ketika Tuhan memberikan pahala kepada seorang hamba, atau menyiksanya, semua itu tidak tanpa alasan, namun berdasarkan keadilannya. Alasan Tuhan sering menyatakan bahwa kebahagiaan dan kesusahan hamba adalah karena-Nya, karena seluruh alam semesta dan diri manusia beserta ikhtiar dan kehendaknya adalah ciptaan Tuhan semata. Ialah yang memberi manusia jalan dan fasilitas untuk meraih kebahagiaannya ataupun kesengsaraannya. Tuhanlah yang telah membuat aturan yang jika dijalankan manusia maka hamba-Nya akan sampai pada kebahagian dan jika ditentang maka dengan sendirinya akan jatuh pada kesusahan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua nasib manusia berasal dari-Nya, dan itu pun tak bertentangan dengan keadilan Tuhan, karena Tuhan telah menciptakan seluruh peraturan itu dengan penuh keadilan. Manusialah yang dengan kehendak (yang telah dianugerahkan Tuhan itu) untuk meraih kebaikan atau keburukan.[1]

Dengan penjelasan di atas, mari kita kembali tengok ayat di atas. Allah Swt berfirman: "Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya" (Qs. Al-Baqarah [2]:284)

Maksud dari kata "dikehendaki-Nya" dalam ayat itu, dan juga dalam ayat-ayat lainnya, adalah kehendak yang didasari oleh hikmah. Yakni Tuhan akan menyiksa hamba "yang layak" untuk disiksa dan juga merahmat hamba "yang layak" untuk dirahmati. Yakni kehendak-Nya berhubungan langsung dengan kelayakan hamba. Tanpa ada sebab yang pasti, Tuhan tidak akan berkehendak apapun.[2]

Oleh itu, semua ayat-ayat dalam masalah ini tidak saling bertentangan, justru semuanya saling mengartikan satu sama lain dan harus dipahami secara bersamaan keseluruhannya. Sunah (aturan dan kebiasaan) Tuhan dalam kebijakan-Nya di alam penciptaan bersumber dari hikmah yang takkan pernah berubah sampai kapanpun. Manusia memiliki kehendak atas dirinya sendiri untuk meraih kebahagiaan atau kesengsaraan.[iQuest]

Untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut, silahkan merujuk:

5049 (Site: 5425): Tuhan Mahapengasih dan Mahapemberipetunjuk untuk manusia

7849 (Site: 7905): Hidayah Orang-orang Bertakwa dalam al-Quran

 


[1]. Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 2, hal. 498, dengan sedikit perubahan, Dar al-Kutub Islamiah, Cetakan Pertama , Teheran 1374 S.

[2]. Tafsir Nemune, jil. 22, hal. 92, dengan sedikit perubahan.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah ada perbedaan mengenai hikmah diutusnya para nabi menurut Syiah dan Ahlusunnah?
    8250 Kemestian Pengutusan Para Nabi 2017/06/08
    Tidak terdapat perbedaan yang banyak mengenai hikmah bi’tsah (pengutusan) para nabi di antara mazhab-mazhab yang ada karena hikmah ini diisyaratkan dalam al-Qur’an. 1. Dalam kitab tafsirnya ketika menafsirkan ayat: «رُسُلاً مُبَشِّرینَ وَ مُنْذِرینَ لِئَلاَّ یَکُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُل» Rasul-rasul itu adalah ...
  • Di manakah letak Saqifah Bani Sa’idah?
    10938 Sejarah Tempat-tempat Suci 2012/08/21
    Penulis buku Madina Syinasi (Mengenal Kota Madinah), terkait dengan letak geografis Saqifah Bani Sa’idah, menulis, “Apa yang pasti, tempat Saqifah Bani Sa’idah terletak di samping Masjid Bani Sa’idah dan dekat sumur Budha’i (sumur milik Bani Saidah). Masjid Bani Sa’idah – sesuai riwayat Ibnu Syubbah dan Imam Abu ...
  • Apa saja yang menjadi syarat-syarat pengenaan zakat?
    7679 Zakat dan Sedekah 2013/08/15
    Sesuai dengan fatwa para marja agung taklid, “Zakat diwajibkan pada 9 hal: Pertama: Gandum. Kedua: Bibit gandum. Ketiga: Kurma. Keempat: Kismis. Kelima: Emas. Keenam: Perak. Ketujuh, Unta. Kedelapan: Sapi. Kesembilan: Kambing. Apabila seseorang memiliki salah satu dari kesembilan obyek zakat ini, sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan ...
  • Bagaimana hukum Islam terkait dengan hubungan sehat antara muda dan mudi?
    12203 Hukum dan Yurisprudensi 2012/05/13
    Dalam pandangan Islam, pria dan wanita adalah dua entitas dan makhluk yang saling menyempurnakan. Allah Swt menciptakan mereka untuk satu sama lain untuk saling melengkapi. Salah satu kebutuhan pria dan wanita terhadap satu sama lain adalah kebutuhan seksual. Namun kebutuhan ini harus disalurkan pada aturan dan instruksi ...
  • Apa saja yang menjadi faktor-faktor kemunculan Imam Zaman Ajf.
    7202 Teologi Lama 2013/11/25
    Faktor-faktor yang menjadi sebab kemunculan adalah beberapa hal yang disebut sebagai terciptanya ruang bagi kemunculan Imam Zaman Ajf dan termasuk di antara sebab-sebab kemunculan Imam Zaman Ajf. Dalam hal ini harus dikatakan bahwa meski faktor utama kemunculan Imam Zaman Ajf adalah irâdah Ilahi (kehendak Ilahi), namun apa ...
  • Siapakah dan bagaimanakah sosok Mansur Hallaj itu?
    11408 Tafsir 2011/12/13
    Husain bin Mansur Hallaj lahir di Baidha (salah satu daerah di bilangan Syiraz) namun kemudian tumbuh besar di Irak. Hallaj merupakan sosok arif paling kontroversial dalam dunia Islam dan banyak mengungkapkan syathiyyât. Para juris banyak mengkafirkannya dan memvonis hukuman gantung bagi Hallaj pada masa kekuasaan Bani Abbasiyah. ...
  • Apa hukumnya seseorang yang berzina dengan seorang wanita yang telah bersuami atau masih berada dalam keadaan iddah?
    29216 Hukum dan Yurisprudensi 2012/11/11
    Pertanyaan Anda terdiri dari beberapa asumsi sebagaimana berikut ini: Perbuatan zina dilakukan sebelum talak Menjawab kondisi seperti ini harus dikatakan bahwa berdasarkan fatwa kebanyakan fakih (marja taklid) wanita itu menjadi haram abadi bagi pria yang menggaulinya. Dalam hal ini tidak terdapat perbedaan apakah ...
  • Mengapa Imam Ali As melakukan kerjasama dengan para khalifah?
    9715 Para Maksum 2010/07/05
    Imam Ali As pada seluruh tingkatan hidupnya berusaha untuk merealisir masalah terpenting berupa menjaga Islam dan perkembangannya. Baginda Ali As mengerahkan seluruh wujudnya untuk mewujud hal ini. Kerja sama yang dilakukannya juga untuk mewujudkan masalah ini dan mencegah pelbagai tangan-tangan kotor musuh-musuh Islam yang ingin menodai kesucian ...
  • Apakah seluruh sabda dan ucapan Nabi Saw merupakan wahyu atau tidak?
    47126 Teologi Lama 2009/05/06
    Terdapat ragam pendapat para pemikir otoritatif terkait masalah ini. Sebagian berpandangan, dengan memperhatikan kemutlakan ayat 3 dan 4 surah al-Najm,[i] bahwa seluruh ucapan, perbuatan dan perilaku Nabi Saw adalah wahyu. Sebagian lainnya berkeyakinan bahwa ayat 4 surah al-Najm terkait dengan al-Qur’an dan ayat-ayat yang diwahyukan kepada Nabi ...
  • Saya banyak salat yang tidak saya kerjakan (sebelumnya) namun saya tidak pasti berapa banyak jumlahnya. Apa yang harus saya lakukan?
    6337 Hukum dan Yurisprudensi 2011/12/19
    Masalah seperti ini disebutkan dalam Risalah-risalah Amaliah (Tuntutan Amalan Praktis Fikih) para marja sebagaimana berikut: Barang siapa yang memiliki kewajiban salat qadha namun ia tidak tahu berapa banyak jumlahnya,[1] misalnya ia tidak tahu empat atau lima, apabila ia mengerjakan dengan bilangan yang sedikit maka ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261171 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246289 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230077 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214949 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176268 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171579 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168070 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158106 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140907 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134014 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...