Please Wait
107126
Dosa dan maksiat bagai endapan lumpur busuk yang membuat manusia semakin tenggelam di dalamnya maka semakin ia tidak menyadari kebusukan dari amal perbuatan yang di lakukannya. Karena indera penciumannya tidak lagi bekerja dan tidak menyadari bahwa sebentar lagi ia akan karam.
Dari sisi lain ketulusan niat dan tekat bulat dari manusia untuk kembali dari jalan ini dan segenap kebusukan dari dosa yang ada adalah sebuah kemenangan tersendiri. Orang-orang yang telah berhasil tiba pada tingkat ini, pada hakikatnya, telah tiba pada sebuah kemenangan. Untuk itu ia harus berusaha dengan dasar kenyakinan yang kuat untuk melawan keinginan untuk berbuat dosa hingga ia dapat mencapai pelbagai kemenangan pada tingkatan-tingkatan tingkatan berikutnya.
Terkait dengan jalan dan cara-cara untuk menguatkan diri dengan niat yang kuat untuk melawan segenap keinginan-keinginan rendah untuk berbuat dosa dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:
1. Memperhatikan kerusakan-kerusakan dan kerugian-kerugian yang di akibatkan dari dosa yang di lakukan.
2. Memperhatikan derajat dan martabat kehormatan dirinya.
3. Memperhatikan segenap kebesaran Tuhan dan melaksanakan perintah-perintahnya.
4. Memperhatikan nilai-nilai peperangan dengan dosa dan hawa nafsu, sebagai bagian dari kemenangan jiwa.
Di samping hal-hal di atas ia harus menjauh dari berdiam diri di lingkungan yang sepi (menyendiri) dan memenuhi waktu-waktunya dengan belajar, olahraga, membaca dan menghafal ayat Al-Quran, ibadah, puasa, memperbanyak komunikasi dengan orang-orang saleh, membangun kepribadaian dirinya dan yang paling penting adalah menghilangkan media-media yang bisa menjadi penyebab ia terjerembab dalam kubangan dosa. Kalau Anda masih berstatus bujang (jomblo), maka percepatlah menikah sehingga Anda dapat menyalurkan libido Anda dan tentunya akan sangat membantu Anda dalam mencapai tujuan yang Anda inginkan.
Poin yang paling penting di jalan ini adalah jangan berputus asa dari rahmat Ilahi, senantiasa bersandar dan bertawakkal kepadanya dan tidak berputus asa dengan tujuan yang pasti. Dengan memperhatikan poin-poin yang telah disebutkan di atas bangkitlah dan lawan keinginan-keinginan yang menyeru untuk berbuat keburukan. Kami menyakini bahwa dengan rahmat serta kasih sayang ilahi saudara akan berhasil di jalan ini.
Dosa dan maksiat bagai endapan lumpur busuk yang membuat manusia semakin tenggelam di dalamnya maka semakin ia tidak menyadari kebusukan dari amal perbuatan yang di lakukannya. Karena indera penciumannya tidak lagi bekerja dan tidak menyadari bahwa sebentar lagi ia akan karam. Sedemikian sehingga manusia tidak lagi memiliki kemampuan dan kehendak untuk keluar dari lumpur kotor tadi. Kalau pun ia memutuskan untuk keluar dari lumpur dosa tersebut maka hal itu terlalu berat baginya.
Pada sisi lain, kendati manusia terjerembab dalam kubangan kesesatan, kemudian memutuskan untuk keluar dan menebus pelbagai kesalahan yang telah dilakukannnya, maka sesungguhnya ia telah meraih kemenangan. Kemenangan yang ia capai ini merupakan kemenangan besar yang menjadi dasar dan fondasi untuk kemenangan-kemenangan berikutnya.
Adanya perhatian terhadap nista dan vulgarnya film-film seperti ini, pada tingkatan pertama dosa ini, merupakan perlambang hidupnya nurani Anda dan adanya kemurahan Tuhan kepada Anda. Dan keputusan Anda untuk bertaubat dan menemukan solusi untuk meninggalkan kubangan dosa ini merupakan kemenangan besar atas nafsu dan tingkatan ini merupakan salah satu dari tingkatan taubat yang sangat bernilai.
Namun harus diketahui bahwa salah taubat memiliki beberapa tingkatan:
1. Tekad meninggalkan dosa dan maksiat.
2. Meninggalkan dosa.
3. Menebus dosa-dosa (mencari dan mengamalkan perbuat-perbuatan yang baik).
Kami melihat tekad dan keinginan kuat Anda untuk meninggalkan perbuatan dosa, pada hakikatnya, bermakna menjejakkan kaki pada tingkatan pertama taubat. Untuk itu, kami ucapakan selamat kepada Anda atas lahirnya tekad dan keputusan ini.
Namun demikian Anda harus segera melangkah kepada tingkatan berikutnya dan untuk hal ini Anda harus tahu bahwa alasan mengapa Anda ingin maninggalkan dosa yang telah dilakukan? Karena kalau Anda tidak tahu atau tidak memiliki alasan yang kuat untuk amal perbuatan ini maka Anda tidak akan bisa berhasil meninggalkan amal perbuatan yang jelek ini dan ini tentunya lantaran manusia merasa nikmat melakukan dosa. Imam Ja’far Shadiq As bersabda: ”Surga (amal perbuatan yang menyebabkan kita masuk ke dalam surga) dikellingin dengan kesusahan dan kesulitan, sementara neraka (amal perbutan yang menyebapkan masuk ke neraka) dikelilingi dengan kesenangan dan syahwat.”[1] Oleh karena meninggalkan dosa memerlukan alasan yang kuat melebihi alasan yang membuat manusia menjadi tertarik untuk melakukan dosa. Kalau seseorang tidak memiliki alasan ini maka ia harus memunculkannya dalam dirinya dan setelah itu ia harus senantiasa memupuk dan menumbuhkan alasan tersebut.
Di sini akan kami tunjukkan beberapa contoh dan jalan untuk menguatkan dan menumbuhkan alasan untuk meninggalkan dosa dan menjauhinya:
1. Berusaha mendapatkan pengetahuan dan informasi yang lebih banyak terkait dengan kerugian yang disebabkan oleh dosa tadi. Suatu hal yang jelas bahwa ketika manusia melihat efek dan akibat buruk dari perbuatan dosa yang dilakukan dalam jangka waktu yang panjang maka ia tak akan mengulang dosa dan kesalahan yang sama.
2. Mengingat, menemukan derajat dan posisi kemanusiaannya sebagai khalifah dan wakil Tuhan di muka bumi, maka manusia yang melakukan dosa-dosa ini akan terjatuh ke dalam kehancuran.
3. Mengingat segenap kebesaran Tuhan di muka bumi, melaksanakan segenap perintah dari-Nya, bahwa Dia mengawasi dan menyaksikan segenap amal perbuatan yang ia lakukan maka tak akan ada tempat untuk melakukan dosa di muka bumi ini.
4. Mengingat bahwa seorang pemuda Muslim adalah orang yang memberikan pengaruh pada kehidupan sosial dan berdasarkan pendidikan dan penggemblengan jiwa yang ia lakukan ia dapat memerangi perbuatan dosa tadi dan tentunya ia akan menjadi pusat perbuatan positif di masyarakat. Tidak hanya ia terbebas dari belenggu dosa namun juga menjadi penyebab kebebasan orang lain dari dosa.
5. Mengingat bahwa apabila Allah Swt melarang hamba untuk melakukan perbuatan dosa maka tentunya dosa ini hanya membawa kerugian pada hamba, dan kalau tidak demikian maka Allah Swt tak akan pernah melarang hamba-hamba-Nya untuk berbuat amal yang akan mendatangkan kebaikan untuknya. Oleh karena itu, jika Alah Swt melarang manusia menuruti hawa nafsunya bukan pada tempatnya (melampui batasan syariat)[2] dan untuk orang-orang yang melanggar perintah ini akan mendapatkan balasan pedih dari apa yang ia lakukan. Kalau seseorang mencintai Tuhannya tentunya ia tidak akan menentang apa yang Dia perintahkan dan kalau dia tidak mencintai Tuhan (Naudzu billah) minimal dia mengetahui kerugian yang di hasilkan dari perbuatan dosa ini dan dia meninngalkannya.
6. Mengingat bahwa kenikmatan yang ia dapat dari perbuatan dosa adalah kenikmatan yang sementara akan tetapi kerugian yang di datangkannya adalah abadi, tentunya tidak ada manusia yang berakal akan menukar kenikmatan yang sesaat dengan kerugian yang abadi.
7. Mengingat bahwa tergelincir dalam perbuatan dosa bukanlah sebuah seni yang lahir dari orang-orang yang berkehendak. Sesungguhnya nilai seni manusia adalah bahwa ia berdiri dan melawan segenap seruan syaitan dari dalam dirinya dan memeranginya, masuk ke dalam medan peperangan ini adalah sebuah kemenangan besar.
Dengan memperhatikan poin-poin yang telah kami sampaikan di atas, maka berusahalah sejauh mungkin untuk menghindar dari lingkungan yang mampu menyebabkan dosa. Manfaatkanlah waktu-waktu yang dimiliki dengan baik seperti berolahraga, belajar, membaca dan menghafal Al-Quran, berpuasa dan pekerjaan-pekerjaan bermanfaat lainnya.
Apabila Anda masih berstatus bujang (jomblo), maka segerahlah menikah hingga saudara dapat menyalurkan libido seksual Anda pada jalan yang halal dan di benarkan agama dan hal ini akan sangat membantu Anda.[3] Sobat! Memerangi dosa dan menampik seruan-seruan hawa nafsu dan syaitan adalah perjuangan yang sangat susah, namun penuh dengan nilai dan kenikmatan akan kemenangan pada setiap tingkat dari peperangan ini. Dimana nikmat kemenangan ini tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan apapun. Seperti yang diungkapkan dalam dua bait syair:
Sekiranya engkau mengetahui kenikmatan meninggalkan kenikmatan
Maka engkau tak akan mencari kenikmatan yang lain
Oleh karena itu berusahalah untuk memperkuat tekad dan niat Anda untuk meninggalkan dosa dan perbuatan-perbuatan yang merugikan. Dan ketahuilah pada setiap keadaan dan kondisi ada yang akan senantiasa menolong Anda dan Dia adalah Allah Swt yang pada saat taubat yang sesungguhnya ia mengampuni dosa kita dan Dia menempatkan kita pada jalan jihad melawan dosa dan hawa nafsu. Dia akan menolong kita kapan saja dan dengan jalan yang tak pernah terpikirkan oleh akal kita.
Janganlah berputus asa dari rahmat Tuhan di jalan ini, tawakkallah kepada-Nya. Jangan biarkan hatimu keok dan kuatkan tekadmu, berusahalah memperbaiki tujuan dan maksud untuk meninggalkan perbuatan dosa tadi, bangkit dan lakukanlah seperti apa yang kami jelaskan pada saudara di pembahasan di atas. Kami yakin dengan sandaran kasih sayang dari Allah Swt, Anda akan berhasil dan suskes pada peperangan ini. Semoga [IQuest]
[1]. Al-Jannat mahfufatun bil makarih wa al-Jahannamu mahfufatun bil lazzati wa syahwat. Wasâil al-Syiah, jil. 15. hal 309, bab 42.
[2]. "Barang siapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al-Mukminun [23]:7)
[3] Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat, Indeks No. 326 tentang Onani dan Jalan Keluar Darinya.