Advanced Search
Hits
6334
Tanggal Dimuat: 2011/12/19
Ringkasan Pertanyaan
Saya banyak salat yang tidak saya kerjakan (sebelumnya) namun saya tidak pasti berapa banyak jumlahnya. Apa yang harus saya lakukan?
Pertanyaan
Saya banyak salat yang tidak saya kerjakan (sebelumnya) namun saya tidak pasti berapa banyak jumlahnya. Apa yang harus saya lakukan?
Jawaban Global

Masalah seperti ini disebutkan dalam Risalah-risalah Amaliah (Tuntutan Amalan Praktis Fikih) para marja sebagaimana berikut:

Barang siapa yang memiliki kewajiban salat qadha namun ia tidak tahu berapa banyak jumlahnya,[1] misalnya ia tidak tahu empat atau lima, apabila ia mengerjakan dengan bilangan yang sedikit maka hal itu telah memadai.[2]

Demikian juga, apabila ia tahu jumlah bilangannya namun kemudian lupa, sekiranya ia mengerjakan dengan bilangan yang sedikit maka hal itu telah mencukupi.[3] [iQuest]

 



[1]. Ayatullah Makarim: Misalnya ia tidak tahu dua salat atau tiga salat, cukup baginya mengerjakan yang minim (dua salat). Namun apabila sebelumnya ia tahu berapa jumlah salat, namun karena mengentengkan akhirnya ia lupa, maka mengikut prinsip kehati-hatian (ihtiyâth), ia harus mengerjakan jumlah yang lebih banyak.

[2]. Ayatullah Fadhil Langkarani: Namun mengikut prinsip kehati-hatian (ihtiyâth wajib), apabila ia sebelumnya mengetahui jumlah bilangannya namun kemudian lupa maka ia harus mengerjakan bilangan yang lebih banyak.

[3]. Ayatullah Bahjat: Apabila tidak menyulitkan baginya dan tidak terdapat kepayahan dan kesusahan di dalamnya, maka sedemikian ia harus mengerjakan salat sehingga ia memperoleh ilmu tentang jumlah salat-salat qadha yang harus dikerjakan atau ia lebih banyak mengerjakan salat qadha. Dan apabila tidak memungkinkan baginya memperoleh ilmu maka ia harus mengerjakan salat seukuran yang ia yakini. Apabila juga tidak terpenuhi kondisi seperti ini, ia harus mengerjakan salat seukuran yang ia asumsikan. Dan mengikut prinsip ihtiyath, apabila ia tahu atau memberikan kemungkinan bahwa sebelumnya ia tahu jumlah bilangannya, (maka ia harus mengerjakan salat seukuran itu). Kalau tidak ia harus mengerjakan salat seukuran yang ia yakini dan terkait dengan jumlah yang lebih banyak, alangkah baiknya melakukan ihtiyath namun secara lahir (ihtiyath ini) tidak diperlukan.

Ayatullah Gulpaigani, Ayatullah Khui, Ayatullah Tabrizi, Ayatullah Siistani, Ayatullah Zanjani dan Ayatullah Shafi: Barang siapa yang misalnya beberapa salat Subuh atau salat Dhuhurnya telah qadha dan ia tidak tahu jumlah bilangannya apakah tiga, atau empat atau lima, apabila ia mengerjakan dalam ukuran minimal maka hal itu telah memadai. Namun lebih baik ia harus mengerjakan salat sedemikian sehingga ia meyakini bahwa seluruh salat (qadha) itu telah ia kerjakan; misalnya apabila ia lupa berapa banyak salat qadha Subuh yang harus ia kerjakan dan ia yakin bahwa tidak lebih dari sepuluh salat Subuh (Ayatullah Khui, Ayatullah Tabrizi, Ayatullah Siistani: mengikut prinsip ihtiyâth) maka ia harus mengerjakan sepuluh salat Subuh tersebut.

Ayatullah Khui, Ayatullah Tabrizi, Ayatullah Siistani: Atau ia lupa.

Ayatullah Zanjani: Mengikut prinsip kehati-hatian (ihtiyâth mustahab) ia harus mengerjakan yang lebih banyak. Khususnya apabila ia tahu jumlahnya berapa namun lupa, misalnya apabila ia lupa berapa banyak salat Subuh qadha yang harus ia kerjakan dan yakin bahwa tidak lebih dari sepuluh, maka mengikut prinsip kehati-hatian (ihtiyâth mustahab) ia harus mengerjakan sepuluh salat Subuh.

Ayatullah Gulpaigani, Ayatullah Shafi: Namun apabila ia tahu jumlah bilangannya kemudian lupa. Taudhih al-Masâil, al-Muhassyâ lil Imâm al-Khomeini, jil. 1, hal. 754, Masalah 1383.

Jawaban Detil

Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban detil.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261167 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246285 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230071 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214943 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176264 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171577 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168066 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158102 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140903 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134012 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...