Advanced Search
Hits
7489
Tanggal Dimuat: 2012/03/14
Ringkasan Pertanyaan
Siapa saja yang hadir pada prosesi penguburan Rasulullah Saw?
Pertanyaan
Apakah ada benarnya bahwa pada masa prosesi penguburan Nabi Saw selain keluarganya yaitu Fatimah Sa dan Imam Ali As tidak ada lagi orang lain yang hadir. Orang-orang seperti Abu Bakar, Usman dan Umar sibuk mengurus masalah siapa yang harus menjadi khalifah?
Jawaban Global
Dalam literatur-literatur sejarah dan hadis Sunni prosesi penguburan dan pengebumian Rasulullah Saw dilaporkan demikian bahwa Ali bin Abi Thalib As dan  Fadhl bin Abbas serta Usamah bin Zaid yang memandikan jenazah suci Rasulullah Saw.
Orang yang pertama kali menyalati Rasulullah Saw adalah Abbas bin Abdul Mutthalib dan Bani Hasyim. Kemudian kaum Muhajirin dan setelah itu orang-orang Ansar lalu orang-orang secara berkelompok menyalati Rasulullah Saw.
Setelah berlangsung tiga hari, Imam Ali disertai dengan Fadhl dan Usamah turun ke liang lahad tempat Rasulullah Saw dikuburkan dan jasad sucinya dikebumikan. Berdasarkan laporan-laporan ini, meski Abu Bakar dan Umar sebagaimana kaum Muslim menyalati Rasullah Saw, namun keduanya tidak ikut hadir dalam prosesi penguburan Rasulullah Saw.
 
Jawaban Detil
Dalam literatur-literatur sejarah dan hadis Sunni prosesi penguburan dan pengebumian Rasulullah Saw dilaporkan demikian:
“Waki’ bin Jarrah dan Abdullah bin Numair meriwayatkan dari Ismail bin Abu Khalid dari Amir yang berkata Ali bin Abi Thalib As, Fadhl bin Abbas dan Usamah bin Zaid yang memandikan jenazah suci Rasulullah Saw. Ali yang memandikan jenazah suci Rasulullah Saw bertutur lirih, “Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, dalam hidup dan matimu engkau suci dan kudus.” Fadhl dan Usamah yang memegang tirai.
Yakub bin Ibrahim bin Sa’ad mengutip dari ayahnya dari Saleh bin Kaisan dari Ibnu Syahab demikian juga Arim bin Fadhl dari Hammad bin Zaid, dari Muammar, dari Zuhra.[1]
Muhammad bin Umar (Waqidi) meriwayatkan dari Abbas bin Abdullah bin Mu’abbad, dari ayahnya, dari Abdullah bin Abbas yang berkata orang pertama yang menyalati Rasulullah Saw adalah Abbas bin Abdul-Mutthalib dan Bani Hasyim. Kemudian kaum Muhajirin dan setelah itu orang-orang Ansar lalu orang-orang secara berkelompok menyalati Rasulullah Saw. Seusai kaum pria menunaikan salat anak-anak turut menyalatkan dan kemudian kaum wanita.[2]
Waki’ bin Jarrah dan Abdullah bin Numair meriwayatkan dari Ismail bin Abu Khalid dari Amir yang berkata bahwa Imam Ali disertai dengan Fadhl dan Usamah turun ke liang lahad tempat Rasulullah Saw dikuburkan dan jasad sucinya dikebumikan. Amir berkata, “Marhab atau Ibnu Abu Marhab meriwayatkan untukku bahwa ia juga mengajak Abdurrahman bin Auf turun ke liang lahad. Waki’ dalam hadisnya berkata dari tuturan Sya’bi yang berkata bahwa kerabat mayit yang memikul pekerjaan ini.”
Waki’ bin Jarrah dan Abdullah bin Numair meriwayatkan dari Ismail bin Abu Khalid dari Amir yang berkata empat orang turun ke liang lahad untuk mengebumikan jasad mulia Rasulullah Saw. Fadhl dalam hadisnya berkata orang yang melihat empat orang itu menukilnya untuknya.
Fadhl bin Dakin meriwayatkan dari Sufyan Tsauri, dari Ismail, dari Amir yang berkata Marhab atau Ibnu Abu Marhab berkata seolah saya melihat empat orang di kuburan Rasulullah Sw dan salah seorang dari mereka adalah Abdurahman bin Auf.[3]
Karena itu, meski Abu Bakar dan Umar sebagaimana umat Muslim lainnya menyalatkan jenazah suci Rasulullah Saw namun mereka tidak ikut serta dalam proses pemandian, pengafanan serta prosesi penguburannya.Karena apabila hadir dalam prosesi penguburan maka tentu saja keduanya akan turun ke liang lahad karena mengebumikan Rasulullah Saw dipandang sebagai kehormatan dan kebanggaan yang tentu saja tidak akan ditinggalkan begitu saja. [iQuest]
 

[1] Al-Thabaqāt al-Kubrā, Terjemahan Persia, jil. 2, hal. 262.
[2] Ibid, hal. 272.
[3] Al-Thabaqāt al-Kubrā, Terjemahan Persia, jil. 2, hal. 281
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261252 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246366 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230153 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215022 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176347 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171637 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168133 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158190 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140983 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134061 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...